Ansor Trenggalek Peringati Harlah ke 85 Sekaligus Megengan Sambut Ramadlan
http://www.ansortrenggalek.or.id/2019/04/ansor-trenggalek-peringati-harlah-ke-85.html
Ansor Trenggalek Online - Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor ke 85 dengan do'a bersama sekaligus megengan. Pelaksanaan peringatan harlah tersebut dilakukan di Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten Trenggalek bersamaan dengan rutinan Rijalul Ansor pada Kamis(25/4/2019) pukul 19.30 WIB.
Dalam kegiatan Harlah ini, pengurus PC GP Ansor Trenggalek mengundang beberapa sesepuh alumni Ansor yang dulu juga menjadi pengurus di Pimpinan Cabang GP Ansor Trenggalek.
Acara dibuka langsung oleh Ketua PC GP Ansor Trenggalek, M. Izuddin Zakki (Gus Zaki), yang kemudian memberi kesempatan kepada perwakilan sesepuh Ansor untuk menceritakan kepemimpinan Ansor Trenggalek pada masa lalu.
Dalam kesempatan itu, Ketua GP Ansor Cabang Trenggalek Tahun '90an, KH. Mahsunuddin menceritakan; sekitar tahun 1997 pada waktu fenomena 'ninja', memotivasi generasi muda NU untuk bergabung di Banser. Bahkan Kyai Zaenal Abidin Panggul yang merupakan tokoh kyai kharismatik di Trenggalek meminta untuk diberi KTA dan sertifikat Diklatsar dan dijadikan anggota Banser.
"Maka pada saat ini, semangat generasi muda NU untuk menjadi benteng Ulama dan NKRI harus dikembangkan kembali sebagai wujud cinta tanah air". Jelas Kyai Mahsunuddin.
Acara dilanjut dengan ceramah oleh Gus Najib yang menyampaikan penjelasan seputar makna filosofis 'Megengan' atau kenduri menjelang datangnya bulan Ramadlan (Nuha / ltf).
Dalam kegiatan Harlah ini, pengurus PC GP Ansor Trenggalek mengundang beberapa sesepuh alumni Ansor yang dulu juga menjadi pengurus di Pimpinan Cabang GP Ansor Trenggalek.
Acara dibuka langsung oleh Ketua PC GP Ansor Trenggalek, M. Izuddin Zakki (Gus Zaki), yang kemudian memberi kesempatan kepada perwakilan sesepuh Ansor untuk menceritakan kepemimpinan Ansor Trenggalek pada masa lalu.
Dalam kesempatan itu, Ketua GP Ansor Cabang Trenggalek Tahun '90an, KH. Mahsunuddin menceritakan; sekitar tahun 1997 pada waktu fenomena 'ninja', memotivasi generasi muda NU untuk bergabung di Banser. Bahkan Kyai Zaenal Abidin Panggul yang merupakan tokoh kyai kharismatik di Trenggalek meminta untuk diberi KTA dan sertifikat Diklatsar dan dijadikan anggota Banser.
"Maka pada saat ini, semangat generasi muda NU untuk menjadi benteng Ulama dan NKRI harus dikembangkan kembali sebagai wujud cinta tanah air". Jelas Kyai Mahsunuddin.
Acara dilanjut dengan ceramah oleh Gus Najib yang menyampaikan penjelasan seputar makna filosofis 'Megengan' atau kenduri menjelang datangnya bulan Ramadlan (Nuha / ltf).