Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek

Selamat Datang di Blog Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek

Rabu, 28 Agustus 2019

MDS Rijalul Ansor Trenggalek Adakan Rakor untuk Kaderisasi


ansortrenggalek.or.id - Rapat Koordinasi Pimpinan Cabang Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (PC MDS RA) Trenggalek diadakan di Pondok Pesantren Darissulaimaniyah, Kamulan, Durenan, pada Ahad (25/8). Rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang diadakan oleh PC GP Ansor Trenggalek di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah, Tugu beberapa waktu yang lalu.

Ketua PC MDS Rijalul Ansor Trenggalek Agus Mohammad Nasir mengatakan bahwa ada banyak hal yang dibahas dalam rakor. Diantaranya adalah kaderisasi dan penyusunan rancangan program kerja pada kepengurusan yang baru.

Terkait dengan program kerja Gus Nasir menjelaskan bahwa Rijalul Ansor yang merupakan sub badan otonom dari Ansor ini akan fokus pada penguatan amaliyah aswaja ke-NU-an di masyarakat terutama bagi kalangan muda.

"Ke depan Rijalul Ansor ini harus mampu menjadi tameng ideologi NU baik di dunia maya maupun di dunia maya", jelas pengasuh Pondok Kamulan Lor ini

Sedangkan untuk kaderisasi, pihaknya akan mencari anggota dan kader Rijalul Ansor yang memiliki semangat dalam berjuang untuk NU walaupun belum banyak kiprah di organisasi. (abdul_latif)
Share:

Sabtu, 17 Agustus 2019

Ratusan Kader Ansor di Berbagai PAC Ikuti Upacara HUT RI

Ansor Munjungan


Ansor Trenggalek Online -  Suka cita dalam menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke- 74 Republik Indonesia benar-benar dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali Gerakan Pemuda Ansor di Trenggalek. Ratusan anggota GP Ansor dan Banser di berbagai Pimpinan Anak Cabang se Trenggalek mengikuti upacara HUT RI yang dilaksanakan di wilayah kecamatan masing-masing pada Sabtu (17/8). Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sebagai penghormatan kepada pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.

Satkorcab BanserTrenggalek
Ansor Bendungan


Berdasarkan pantauan Ansor Trenggalek Online, anggota Ansor yang mengikuti upacara HUT RI antara lain Satkorcab Banser Trenggalek, PAC Panggul, PAC Munjungan, PAC Watulimo, PAC Kampak dan PAC Bendungan. Kegiatan upacara HUT RI dilaksanakan bersama dengan pemerintah kecamatan setempat serta bersama komponan masyarakat lainnya.


Ansor Panggul
Ansor Watulimo


Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Izuddin Zakki menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas partisipasi kader-kader Ansor Trenggalek di berbagai PAC dalam kegiatan upacara HUT RI tersebut.

"Sebenarnya kami belum sempat mengintruksikan kepada jajaran Ansor di PAC untuk mengikuti dan mengadakan upacara HUT RI, namun ternyata tanpa intruksi pun sahabat-sahabat dapat mengikuti dengan suka rela sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang diraih para pahlawan dulu", jelas Gus Zaki, panggilan akrabnya.

Ansor Kampak


Tidak hanya dalam kegiatan upacara, rangkaian kegiatan perayaan HUT RI lainnya pun diikuti oleh anggota Ansor. Seperti kegiatan gerak jalan, karnaval, pameran dan lain sebagainya. (Abdul Latif)

Share:

Rabu, 14 Agustus 2019

GP Ansor Trenggalek Gelar Rapat Pleno Penetapan Pengurus Departemen dan Lembaga


Ansor Trenggalek Online - Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Trenggalek menggelar Rapat Pleno Penetapan Pengurus Departemen dan Lembaga untuk masa khidmat 2019–2023 di PP. Qomarul Hidayah Tugu, pada Selasa (13/8).

Rapat Pleno dilaksanakan oleh Pengurus Harian PC GP Ansor Trenggalek paska diterimanya SK (Surat Keputusan) Pengesahan Susunan Pengurus dari PP GP Ansor.
 
"Tujuannya untuk menetapkan nama-nama calon Pengurus Departemen dan Lembaga yang telah dirumuskan sebelumnya oleh Pengurus Harian, kata Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Sahabat M. Izuddin Zakki.


Pembentukan pengurus Departemen dan Lembaga ini, lanjut Gus Zaki, sapaan akrabnya, untuk melengkapi struktur kepengurusan Cabang.

"Seluruh calon pengurus kita undang. Total sekitar 100 orang, termasuk Rijalul Ansor dan Satkorcab (Satuan Koordinasi Cabang) Banser," ungkap Gus Zaki.

Ada 9 Departemen dan 5 Lembaga, ditambah 1 kesatuan Banser dalam kepengurusan PC GP Ansor Trenggalek masa khidmat 2019–2023. Kesembilan Departemen itu antara lain:  Kaderisasi, Ideologi, dan Pembinaan Aparatur Organisasi, Kominfo, Hankam, Pemberdayaan Ekonomi dan Pengembangan UMKM, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan dan Kependudukan, Kebudayaan Nusantara, Olahraga, dan Pariwisata, Pendidikan dan Dakwah, Pengembangan Pesantren dan Kajian Keislaman serta Energi dan Lingkungan Hidup.

Sedangkan untuk Lembaga, antara lain: Keuangan dan Ekonomi Syariah, Kursus dan Pelatihan, Advokasi dan Bantuan Hukum, Akreditasi serta MDS Rijalul Ansor.

Setelah menyepakati susunan calon pengurus, Rapat Pleno yang dihadiri tidak kurang dari 70 calon pengurus tersebut juga membahas mengenai agenda pengesahan, yang direncanakan akan digelar pada bulan September mendatang. (Androw Dzulfikar)
Share:

Selasa, 13 Agustus 2019

Ansor Munjungan Ikuti Lomba Gerak Jalan dalam Peringatan HUT RI ke 74




Munjungan, Ansor Trenggalek Online – Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke 74 Tahun 2019, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Munjungan mengikuti kegiatan lomba gerak jalan bagi anggota Ansor dan Banser yang diselenggarakan oleh Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Munjungan, Senin (12/8/2019) di Kecamatan Munjungan.

Pada kegiatan lomba gerak jalan ini, Ansor Munjungan mengirimkan 3 pleton pasukan yang terdiri dari 1 pleton pasukan PAC Ansor Munjungan, 1 pleton pasukan Banser dan 1 pleton pasukan Ansor Ranting Besuki. Ratusan anggota Ansor dan Banser ini tampak tertib dari start sampai finish mengikuti kegiatan gerak jalan di tengah terik matahari yang menyengat.


Sekretaris PAC GP Ansor Munjungan, Hanik Mashadi menyampaikan bahwa dalam perhelatan lomba gerak jalan yang sebenarnya digelar tiap tahun ini Ansor tidak mentarget harus mendapat juara, namun sebagai wujud partisipasi aktif dalam mengisi kemerdekaan.

“Partisipasi kami merupakan wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang pernah diraih oleh para pendahulu kita. Minimal dapat merasakan bahwa teriknya matahari yang menyengat kulit di hari ini tak sebanding dengan pengorbanan para pahlawan terdahulu ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI”. Jelas sahabat Hanik. (ltf)
Share:

Rabu, 07 Agustus 2019

Khutbah Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah


Berikut ini kami sajikan teks khutbah Idul Adha 1440 H berbahasa Jawa
Link download ada di bawah 

___________________________________________

HIKMAH QURBAN INGKANG IKHLAS
Oleh : LDNU PCNU Trenggalek
 _____________________________

اَللهُ اَكْبَرْ (x 9) اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً, لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ لِلَّه رَبِّ الْعَالَمِيْنَ مَا تَحَرَّكَ مُتَحَرِّكٌ وارْتَجَّ, وَلَبَّ مُحْرِمٌ وَعَجَّ, وَقَصَدَ الحَرَمَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ, وَاُقِيْمَتْ فِيْ هذَه اْلأَيَّامِ مَنَاسِكُ الْحَجِّ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ,لَهُ الْمُلْكُ الْعَظِيْمُ اْلأَكْبَرْ,وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِيْنِ,وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ الْكِرَامُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ هٰذَاالشَّهْرَ شَهْرٌ عَظِيْمٌ.وَاَنَّ هٰذَا الْيَوْمِ يَوْمُ عِيْدِ الْمُؤْمِنِيْنَ. يَوْمُ خَلِيِلِ اللهِ اِبْرَاهِيْمَ أَبِي اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. أَمّا بَعْدُ.
فَيَا عِبَادَاللهِ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.قَالَ اللهُ تَعَالَى: فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا  أَفَلَ قَالَ لآَأُحِبُّ اْلآَفِلِيْنَ

Kaum Muslimin Jamaah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Alhamdulillah...alhamdulillah..tsumma alhamdulillah, wonten ing enjing meniko, kito sedoyo saget ndere’aken sholat Idul Adha malih, kados tahun kepengker. Monggo kito sedoyo tansah ningkataken ketaqwaan dateng ngarsane Allah swt, inggih meniko tansah nglampahi sedoyo perintahipun Allah, saking perintah ingkang wajib, ugi perintah ingkang sunah. Ugi tansah nebihi nopo ingkang dados laranganipun Allah, larangan ingkang sifate Haram, larangan ingkang sifate makruh, ugi ingkang bersifat syubhat.
Wonten ing enjang meniko, sedoyo kaum muslimin wonten ingkang ninda’aken ibadah Haji, ingkang dados tamune Allah, wonten ingkang taksih nyipeng (bermalam) wonten ing Muzdalifah, sebagian sampun wonten ing Mina, sauger ninda’aken  Jumroh  Aqobah. Sedoyo ngagem ageman ihrom, senaoso sedoyo wau, saking tlatah ingkang benten, saking sedoyo belahan dunyo. Saking pinten2 negoro lan bongso ingkang mboten sami, rupo kulit ingkang reni-reni,  tradisi lan adat ingkang bedo, profesi ingkang benten setunggal  mboko setunggale. Ananging sedoyo wau kagungan niat ingkang sami, inggih meniko ninda’aken “timbalan saking ngarsane Allah swt”, dados tamune Allah. Inti saking ibadah meniko, nggih meniko wontene kesadaran raos kebersamaan, paseduluran lan ngumawulo dateng ngarsane Allah  swt
Kaum Muslimin Jamaah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Kagem kaum muslimin ingkang dereng keparingan kemampuan ninda’aken rukun Islam Ingkang kaping 5, dipun sunnahaken nglampahi sholah Idul Adha lan ibadah Qurban. Gambaran kehidupan kaum muslimin ingkang kados mekaten,  nedahaken hubungan ingkang kiat antawisipun  tiyang ingkang ninda’aken Haji , kalih sederek’ipun ingkang mboten nindak’aaken haji dateng Baitullah. Mulo saking meniko, kito sedoyo ingkang hadir meniko nindak’aken Sholat Idul Adha lan ibadah Qurban, ingkang hakikatipun meniko nedahaken wontenipun kesadaran, nglampahi Perintah saking Allah ugi Rasulullah saw.
Allahu Akbar...Allahu Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamdu
Hadirin Rahimakumullah....
Sami kito mangertosi, bilih ibadah qurban meniko asal mulanipun saking sejarahipun Nabi Ibrahim, naliko panjenenganipun pikantuk perintah saking Allah swt, supados ngurbanaken putranipun ingkang asmo Nabi Ismail as, klawan coro dipun pragat ( dipun sembeleh). Lantaran raos keimanan ingkang kiat  dateng ngarsane Allah swt, Nabi Ibrahim nuli nglampahi perintah ingkang dipun tampi lewat ngiimpi meniko. Ananging sakderenge Nabi Ibrahim mragat putranipun, Allah utusan dateng Malaikat kanti ngasto mendo saking swargo,  minangko dados gantosipun Nabi Ismail as. Kisah meniko dipun abadi’aken wonten ing Al Qur’an  Surat Asshoffat ayat 102.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَّا بُنَيَّ اِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فّانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِيْ اِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ(الصفات 102)
 “mongko naliko lare meniko sampun dumugi umur sanggup usaha (ikhtiar) sareng-sareng Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim dawuh : “ he anak ingsun...saktemene aku ningali siro ono ing impen, yento aku mragat siro..”. mongko mikiro siro...piye panemumu.... deweke (Nabi Ismail) njawab “ Duh bapak Ingsun, panjenengan tindak’aken nopo ingkang sampun dipun perintahaken  dateng panjenengan meniko, Insya Allah panjenengan bade pirso, bilih kulo meniko termasuk tiyang ingkang sobar..” ( QS. As Shoffat 102)
Gambaran sejarah ingkang wonten al Qur’an meniko, nedahaken bilih kekuatan manah, keyakinan dateng perintah Allah, keikhlasan, ketaatan lan kesabaran...meniko dados inti saking ibadah qurban. Nilai-nilai  kados mekaten ingkang sampun dipun terapaken kaliyan Nabiyuna Ibrahim As lan Nabi Ismail As, wonten saklebete kisah ingkang estu-estu mengharukan.  Kesanggupan saking Nabi Ibrahim mragat putro kandungipun, Nabi Ismail As meniko, sanes dipun dasari roso remen ( mahabbah) ingkang ngawur utawi membabi buta, ananging dipun dasari raos yakin lan mantep bilih perintah saking  Allah meniko kedah dipun tho’ati. Malah, Allah swt paring perintah kados mekaten meniko minongko Pepeling utawi Tanbih dateng sedoyone umat ingkang bade dugi, nopo tiyang-tiyang meniko sanggup “ngurbanaken” awake piyambak, keluargane  lan bondo dunyone ingkang dipun cintai, demi jumenengaken perintahe Allah.  Lan nopo taksih wonten ingkang sanggup ngemban amanah dados kholifah  wonten ngalam dunyo meniko?
Allahu Akbar...Allahu Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamdu
Jamaah Sholat Idul Adha Rohimakumullahu...
Wonten saklebete ibadah Qurban, nilai ingkang paling utama inggih meniko sikap batin ingkang arupi keikhlasan, ketaatan lan kejujuran. Tindakan lahiriyah tetep penting, bilih memang meniko muncul  saking niat yang tulus ikhlas. Asring sanget kito meniko dipun goda Syaitan, supados mboten ninda’aken ibadah Qurban, sebab ajrih lan kuatir dereng saget tumindak ikhlas. Syeh Hujjatul Islam Imam Abu Hamid al Ghozaly dawuh wonten Kitab “Ihya’ Ulumuddin, bilih Syaitan  meniko selalu mbisiki dateng kito :” gawe opo siro ngibadah, yen durung  ikhlas, luwih apik ora usah ngibadah”.
Ibadah Qurban mboten namung ngutama’aken tumindak lahiriyah, arupi shodaqoh hewan dateng tiyang sanes, utamanipun dateng fakir miskin, ananging ingkang paling utomo inggih meniko nilai ketulusan, sauger taqorrub dateng ngarsane Allah swt.
Dawuhipun Alllah wonten al-Qur’an
 لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ ,كَذَالِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوْا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ (الحج : 37)                 
“ora bakal tumeko maring ngarsane Allah, daging (hewan) meniko, lan ora bakal tumeko ugo getihe, ananging kang bakal tumeko dateng ngarsane Allah, yo iku taqwa saking siro”. (QS. Al Hajj : 37)
Wujud ingkang paling penting saking ngibadah Qurban inggih meniko sedoyo tumindak ingkang sae. Sebab namung klawan mekaten meniko, kito saget taqorrub...saget peparek dateng ngarsane Allah, kados dawuhipun Allah :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْ لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاَ صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ اَحَدًا  (الكهف 110)
“ Sopo wonge kang ngarep-ngarep ketemu klawan Allah, sakmestine agawe kebagusan, lan ojo ngibadah  marang Allah iku klawan nyekutuk’ake Allah marang opo wae” (QS. Al Kahfi : 110)
Allahu Akbar...Allahu Akbar..Allahu Akbar Walillahilhamdu
Jamaah Sholat Idul Adha Rohimakumullahu...
Anapun keutamaan tiyang ingkang berqurban, meniko katah sanget. Antawisipun kados ingkang diriwayataken sayyidina Ali ibn Abi Tholib, bilih :” sinten kemawon  ingkang ninggaleken dalemipun, sauger niat damel tumbas hewan qurban, mongko  saben langkahipun  dipun ganjar 10 kesaenan,dipun busek 10 kalepatan,dipun inggah’aken martabatipun 10 derajat.
Ugi nalikane daging qurban meniko dipun bagi-bagi, mongko saben sak suapan ingkang dipun dahar tiyang, mongko kagem tiyang wau kados mbebasaken putro wayah Nabi Ismail As.
Miturut setunggalipun riwayat  Wahab bin Munabbah, ingkang wonten kitab Durrotun Nasihin, Nabi Dawud As matur dateng ngarsane Allah : Duh Poangeran Kulo...nopo ganjarane tumrap tiyang ingkang qurban..?
Ankhiripun dipun jawab kaliyan Allah : Tak paringi anugerah kanggo wong iku, saben wulu siji sing ono ing kewan kang gawe qurban, iku 10 kebagusan, tak busek 10 kesalahane, tak angkat derajate 10 derajat. Saben wulu siji, iku podo karo istana kang megah ono swargo, widodari kang ayu kanggo bojone....”onoto ora weruh  siro Dawud,  yen qurban iku minongko kendaraan  lan dadi tolak balak ono ing dino kiamat?
Dawuhipun kanjeng Nabi Muhammad :
 عَظِّمُوْا ضَحَايَاكُمْ فَاِنَّهَا مَطَايَاكُمْ عِنْدَالصِّرَاطِ
“mulyakno qurban-qurban siro kabeh...sebab bakal dadi kendaraan siro nalikane nglewati Shirothol Mustaqiim:
Ugi dawuhipun Nabi Muhammad malih :
خِيَارُ أُمَّتِيْ اَلَّذِيْنَ يُضْحُوْنَ وَشَرَارُ أُمَّتِيْ اَلَّذِيْنَ لاَيُضْحُوْنَ
“Ummatku kang bagus, yoiku wong sing qurban, lan ummatku kang olo, yo iku wong sing ora gelem qurban.”.
Mekaten hikmah saking qurban kagem umat Islam. Mugi-mugi kito sedoyo tansah pinaringan hidayah saking Allah saget ninda’aken qurban kanti ikhlas sesuai tuntunan. Aamiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَعُودُ باِللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اِنَّا اَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانحْرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلاَبْتَرُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرٌ الرَّاحِمِيْنَ

KHUTBAH IDUL ADHA KEDUA

اَللهُ اَكْبَرْ( x 7 ) اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً, لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ لِلَّه الَّذِيْ اَفَاضَ نِعَمَهُ عَلَيْنَا وَاَعْظَمَ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَتُحْصُوْهَا اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اَسْبَغَ نِعَمَهُ عَلَيْنَا ظَاهِرَهَا وَبَاطِنَهَا وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ رَسُوْلٌ اصْطَفَاهُ عَلَى جَمِيْعِ الْبَرِيَّاتِ اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ الْكَمَالِ فِي بِقَاعِ اْلاَرْضِ بُلْدَانِهَا وَهُدثنِهَا اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات اَلاَْحْيَاءِ مِنهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اللهُمَّ اَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي عَلُوْمِنَا وَاَعْمَالِنَا اَللهُمَّ اَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاَصْلِحْ ذَاتَ بِيْنِنَا رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عّذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عباد الله: انَّ اللهً يأمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِدُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذكرُوا الله العظيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْألُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أجلُّ وَاعْظَمُ وَأكْبَرُ
___________________
Untuk download dalam bentuk PDF, klik di bawah ini
https://drive.google.com/uc?export=download&id=15RH_3YqmuI8vZtI55glF5Xorv2k-H7hK
 
Share:

Khutbah Idul Adha dalam Bahasa Jawa


Oleh : Moch. Lukluil Maknun
 ____________________________________

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْ وَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ.. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ.اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قال الله تعالى: { ‏قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ} (سورة يونس ءاية 58) 

Jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah..

Alhamdulillah, kanti rahmat ipun, Gusti Allah kersa njagi keimanan lan kaislaman kita, sahingga kita tetep dados umat Islam lan saget nindaaken ibadah salat Idul Adha 1437 H wonten dinten menika.
Shalawat ugi salam mugi tansah kunjukdumateng junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ugi lumeber dumateng keluarganipun, para sahabat, para tabi’in lan tabi’ut tabi’in, serta dumaten sinten kemawon ingkang ngikuti pentunjuk ipun  Kanjeng Nabi dumugi yaumul qiyamah.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Idul Adha ingkang dipun pengeti wonten tanggal 10 dhulhijjah punika saget dipun sebat kanti nami Idul Hajj lan Idun Nahr. Idul Hajj utawi hari raya haji amargi terkait kalian kaum muslimin ingkang sami nindaaken ibadah haji, inggih rukun Islam kaping gangsal. Ibadah haji menika salah setunggalipun ibadah ingkang agung sanget minangka karunia saking Allah.

Ananging mboten sedaya umat muslim saget nggayuh kranten pinten-pinten sebab. Katah tiang ingkang kacukupan sangu, sehat fisik lan rohani, nanging mboten estu-estu niat tindak haji sahingga mboten saget mireng pengundang-ungdangipun Gusti Allah. Kosok wangsulipun ugi katah umat muslim ingkang niat lan kepengen sanget saget nindaaken haji anangin terhambat awit mboten mampu sangunipun, utawi saweg nandang sakit sahingga mboten saget nindaaken haji.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah..

Idul Adha kasebat ugi Idun Nahr artosipun hari raya penyembelihan (Hari raya Kurban). Perkawis menika kangge mengeti ujian berat ingkang dipun alami Nabi Ibrahim. Kanti kesabaran ugi ketabahan Nabi Ibrahim ingdalem ngadepi mapinten-pinten ujian lan cubo nglantaraken panjenenganipun nampi kahurmatan dados “Khalilullah” (kekasih Allah).

Kanti mengeti kisah Nabi Ibrahim sarto keluarga, saget kita ngertosi contoh keluarga teladan indgdalem babakan ketatan makhluk dumaten Khalik. Nabi Ibrahim dipun uji mboten anggadahi putra ngantos dangu sanget. Salajeng saksampunipun ingkang putra lahir, Nabi Ibrahim dipun perintah Allah kapurih ninggalaken isteri lan ingkang putra bayi wonten padang tandus.

Nalika igkang putra radi ageng, Nabi Ibrahim diuji malih supados ngorbanaken lan nyerahaken ingkang putra dateng Gusti Allah. Minangka Nabi, Ibrahim inggih tetep anggadahi sifat kados manungso biasanipun, wonten lebetipun manah ugi sempat anggadahi raos ragu bade nindaaken perintah ipun Allah menika, ananging wonten wekdal makaten isteri lan ingkang putra tansah maringi dukungan lan kemantepan kage nglampahi keputusan ipun Allah. Wonten mrikilah peran penting ipun keluarga salih, inggih menika saged maringi dukungan anggotanipun.

Nabi Ibrahimsampun maringi contoh teladan dateng kita, menawi kita kepengen anggadahi putra ingkang saleh, mangka tiang sepah iun kedah ngelampahi lan maringi conto kesalihan langkung rumiyin. Hasil didikan ingkan kados mekaten insyallah saged ndadosaken tabungan tiang sepah mbenjang wonten akhirat.

Saking Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ngendika:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“menawi setunggal mukmin seda, kaputus sedaya amalipun kejawi tigang perkawis: sedekah jariyah, ilmu ingkang dimanfaataken, lan doa saking anak saleh.” (HR. Muslim no. 1631)

Ingkang kaping tiga saking amal ingkang mboten kaputus inggih menika nggadahi waladun shalih, anak yang shalih. Kanti ninggalaken keturunan ingkang salih, sae igkang purun ndungakaken punapa mboten, kesalehan keturunan menika sampun saget nambahi pahala ingkang ngalir terus kagem tiang sepahipun. Pramila ampun ngantos kita lirwaaken putra-putri kita nyemplung wonten kehidupan lan pergaulan bebas ingkang tebih saking agami lan namung nuruti nafsu.

Salah setunggalipun riwayat, wonten bapak-bapak ingkang sowan dumateng Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab ra, madulaken putranipun ingkang durhaka. Piyambake ngeturaken menawi putrane asring ngucap lan tumindak kasar dumateng tiang sepahipun. Salajeng  Sayyidina Umar nimbali putra kasebat lan paring duko.

“Ciloko kowe, opo kowe ora ngerteni yen duroko marang wong tuwo iku termasuk dosa gede lan ngundang murka saking Allah?”

“Nuwun sewu, Amiral Mukminin, ampun keseso ngadili kawula. Menawi bapak anggadahi hak dumateng putra, putra la nggih gadah hak ugi dumateng bapak?” si anak tanglet makaten.

“iya bener, anak ugi nduwe hak”

“lajeng punapa hak anak dateng bapak?”

“hak anak maring bapak ono telu. Siji, sayugjane bapak milih calon ibu kang apik kanggo calon anake, kapindo, bapak kudune maringi asmo kang apik kanggo anake, telu, bapak kewajiban ngajari Alquran (lan isine) kanggo anakke”.

 Lajeng putra menika matur: “Duh Amiral mukminin, bapak kula mboten maringi hak ipun dumateng kula. Piyambake mboten milih ibu ingkang sae kangge kula, ibu kula inggih budak awon kulit hitam ingkang ditumbas regi kalilh dirham saking pasar, lajeng dipun gauli hingga ngandut kula. Sak sampune kula dipun lahiraken, bapak kula maringi asma Ju’al (si hitam ingkang awon praupan ipun). Bapak kula ugi mboten nate ngajari kula maos lan ngapal Alquran senajan setunggal ayat.”

Salajeng Sayyidina Umar noleh dumateng si bapak, nuli ngendikan: “Sliramu wes duroko marang anakmu sakdurunge anakmu duroko marang sliramu. Wes ngaliho seko kene.”

Pramila penting sanget kagem tiang sepah ngoptimalaken amal saleh supados angggaahi katurunan ingkang saleh, urip kanti rizki ingkang halal, lan dermawan dumateng sedulur umat muslim. Kaitan ipun asma ingkang sae, kita ngemuti kedadosan akhir-akhir menika, katah tiang sepah maringi asma ingkang salah dumateng putra, kados dene maringi asma putra kanti asmanipun Allah, utawi asma ingkang mboten dipun ngertosi artosipun, malah-malah naminipun setan dipun damel. Wonten malih nami asal comot saking bahasa asing ingkang mboten tamtu langkung sae tinimbang asma saking bahasa jawi amargi gengsi lan sak piturutipun.

Isteri dan anak saleh menika sanes mligi peparing saking gusti Allah. Allah maringi ruang dateng hambanipun kapurih berusaha lan berdoa supados kaparingan keluarga lan katurunan ingkang saleh. Katurun an ingkang saleh mboten kacithak saking bangku sekolah dasar dumugi perguruan tinggi kemawon, ananging sekolah ingkang langkung utami lan langkung aurat inggih menika pendidikan wonten lingkungan keluarga lan doa saking tiyang sepah kekalih. Mugi kia saget neladani keluarga Nabi Ibrahim, lan mugiha kita termasuk golonganipun tiang-tiang saleh lan kaparingan keluarga saleh, amin.

Jamaah Idul Adha rahimakumullah.

Gegayutan kalian kurban lan sembelihan, kadangkala wonten pangaggep ingkang madaaken antarane kurban kaliyan zakat. Inggih memang wonten mirip ipun wonten salah setunggal bagian, inggih menika wonten nilai sosial, inggih wekdal daging kurban dipun bagiaken dumateng para fakir miskin. Ananging tujuan utama penyembelihan menika sanes wonten sisi sosial belaka. Dados tetep benten senajan sami-sami ibadah kanti nggunaaken harta benda (ibadah maliyah).

Ugi wonten kasus malih wonten masyarakat ingkang nggabungaken zakat kalian kurban. Misal, Pak Polan wonten setunggal tahun ipun kewajiban ngedalaken zakat 5 juta, lajeng separo saking 5 juta dipun tumbasaken hewan kurban, kanti panganggep bilih kekalih ipun sami-sami dipun paringaken dumateng fakir miskin.

Pinangka jawaban kasus menika, perlu dipun enget bilih bondo zakat menika sanes milik ipun Pak Polan malih selaku muzakki, nangin sampun dados hak ipun asnaf wolu ingkang berhak nampi zakat. Menawi Pak Polan ngginaaken sepalih bondo zakat menika kangge tumbas hewan kurban, berarti piyambak ipun nasarufaken bondo ingkang sanes hak ipun. Lajeng menawi hewan kurban wau disembelih, lajeng Pak Polan nderek maem daging ipun berarti piyambak e ugi maem bondo zakat ingkang berarti haram.

Menawi dipenggalih saestu, bedanipun kurban lan zakat menika katah, mboten anamung wonten sisi teknis, nanging ugi wonten prinsip dasar. Pramila pinangka umat muslim, kita perlu mangertosi bedanipun supados ibadah ingkang kita lampahi leres menggah syariat. Dene beda kurban lan zakat antawis ipun:

1. Kurban hukumipun sunnah muakkad, zakat wajib
2. Kurban luwih nuju dateng ibadah ritual, menawi zakat ibadah sosial
3. Ingkang nampi kurban benten kaliyaningkang nampi zakat
4. Kurban kedah berbentuk hewan ingkang disembelih
5. Kurban mboten nyariataken amil
6. Amil Kurban mboten angsal dipun upah mawi daging kurban
7. Kurban mboten ngagem nisab, haul, lan kadar
8. Waktu pelaksanaan ugi benten

Jamaah idul adha rahimakumullah

Menawi taksih katah beda lan pembahasan antawisipun kurban kaliyan zakat, ananging khatib cekapaken khutbah menika. Saestu khatib mboten maksud ngendon-ngendoni semangat para jamaah kangge ngedalaken kurban, nanging mangga sami merhatiaken malih kewajiban kita babakan zakat, ugi infak lan sadakah.

Makaten mugi wonten gina manfaatipun

بسم الله الرحمن الرحيم قد افلح من تزكي و ذكر اسم ربه فصلي بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّه هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.


KHUTBAH TSANI

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.

الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها, أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اصطفاه على جميع البريات. ملكهاوإنسها وجنّها. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع الأرض بدوها وقراها, بلدانها وهدنها.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم, وبارك على محمد وعلى أل محمد, كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات. اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممر الدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور. اللهم أصلح ولاة أمورنا. وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا. اللهم اجعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.سبحانك رب العزة عما يصفون. و سلام علي المرسلين. والحمد لله رب العالمين

عباد الله ! إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم .ولذكر الله أكبر

___________________________________________

File PDF dapat didownload di bawah ini
 https://drive.google.com/uc?export=download&id=1hi1-jD8JRX_byt1je_TeeNlq24RE39zr

Share:

KH. Maimun Zubair, Figur Faqih dan Muharrik




Kiai Haji Maimun Zubair merupakan seorang alim, faqih sekaligus muharrik (penggerak). Selama ini, Kiai Maimun merupakan rujukan ulama Indonesia, dalam bidang fiqh. Hal ini, karena Kiai Maimun menguasai secara mendalam ilmu fiqh dan ushul fiqh. Kiai Maimun merupakan kawan dekat dari Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.

Kiai Maimun lahir di Sarang, Rembang, pada 28 Oktober 1928. Kiai sepuh ini, mengasuh pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Kiai Maimun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Kiai Zubair merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Kedalaman ilmu dari orang tuanya, menjadi basis pendidikan agama Kiai Maimun Zubair sangat kuat. Kemudian, ia meneruskan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuáib. Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia peranh menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialoggkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak. (Munawir Aziz)
 ________________________
Sumber : NU Online
Share:

Selasa, 06 Agustus 2019

GP Ansor Panggul Gelar Sholat Gaib untuk Syaikhona KH. Maimoen Zubair


Panggul, Ansor Trenggalek Online - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Panggul, menggelar Sholat Gaib dan Tahlil untuk almarhum Syaikhona KH. Maimoen Zubair yang wafat di Mekkah Arab Saudi, Selasa (6/8/2019). 

Sholat gaib dilaksanakan di Pondok Pesantren Assalafi Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek pada Selasa malam (6/8) sehabis waktu sholat Isya'. 


Puluhan kader Ansor Panggul tampak khusyu' melaksanakan sholat gaib dan tahlil mendo'akan tokoh ulama' kharismatik tersebut. Pelaksanaan sholat gaib dan do'a bersama ini dikoordinir langsung oleh ketua PAC GP Ansor Panggul sahabat Machrus Alwi.

Wafatnya Mbah Moen yang merupakan salah satu Kyai panutan ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh warga Nahdiyin, khususnya GP Ansor Panggul. (ltf).
Share:

Senin, 05 Agustus 2019

Akui Pendukungnya Kecewa! Gus Abid Ajak Rekonsiliasi

Surabaya, Ansor Trenggalek Online - Tak semua orang mudah menerima kekalahan dengan lapang dada. Tapi malam itu, Minggu (28/7/2019), di arena pemilihan ketua Ansor Jatim periode 2019-2023, jiwa besar ditunjukkan Moh Abid Umar Faruq alias Gus Abid.

Usai sehabat sekaligus rival terberatnya, Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq dinyatakan memenangi pemilihan, Gus Abid langsung mendekat: Menyalami, merangkul, dan memberi ucapan selamat!

“Kita di depan panggung harus benar-benar menunjukkan, kalau bersepakat untuk Konferwil yang aman, bisa berakhlak, serta tidak sampai banting-bantingan meja dan sebagainya,” kata Gus Abid di Surabaya, Selasa (30/7/2019).

Di depan panggung terlihat harmonis, bagaimana di belakang panggung? “Ya samalah kurang lebihnya, he.. he..” kata cucu KH Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Ploso, Kediri tersebut.

Lantas, bagaimana dengan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) pendukung Gus Abid?

“Saya sudah berkumpul dengan seluruh teman-teman PC maupun PAC, alhamdulillah. Ya kecewa enggak mungkin dibohongi ya, mereka pasti kecewa karena calonnya enggak jadi, pasti itu! Suatu kompetisi risikonya pasti jadi atau tidak jadi,” ucapnya.

“Tapi saya nyatakan ke teman-teman, kalau bisa sudah sekarang rekonsiliasi, karena kepentingan yang lebih besar pengorbanannya juga harus besar, harus sepadanlah. Misal kita harus mengorbankan ego masing-masing untuk bersama-sama membangun Ansor Jatim ke depan agar lebih baik lagi,” paparnya.

Apakah rekonsiliasi itu artinya Gus Syafiq harus mengakomodir pendukung Gus Abid di kepengurusan? “Kurang tahu saya, lihat saja nanti, karena saya termasuk di dalam formatur tersebut,” katanya.

Tapi yang jelas, imbuh mantan Caleg dari Partai Nasdem itu, hak prerogatif di tangan ketua terpilih. “Kalau dalam PO PD/PRT kita hanya membantu penyusunan, bukan mengintervensi,” ujarnya.

Lagi pula, sambung Gus Abid, “Saya tidak akan intervensi, begitu pula teman-teman lain di formatur saya harapkan tak intervensi. Kita bantu bersama Gus Syafiq untuk membangun Ansor Jatim ke depan.”

Barometer Dunia

Gus Abid juga bersyukur karena Konferwil berjalan dengan baik dan tertib. “Berarti itu menunjukkan Ansor di Jatim sudah berdinamika dengan dewasa,” katanya.

Padahal, tandas Gus Abid, dinamika sebelum Konferwil begitu luar biasa, tapi langsung mencair dengan pidato Ketum Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) yang meyatakan Ansor Jatim harus menjadi barometer nasional, bahkan dunia.

“Sekali lagi, saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Syafiq sebagai ketua PW GP Ansor Jatim 2019-2023, dan saya siap bersinergi dengan beliau,” tuntasnya. (Admin)
__________________________
Sumber berita : https://www.barometerjatim.com, Image : http://www.rmoljatim.com
Share:
Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Tanpa Lelah - Jiwa Ansor Menjaga Marwah Nahdlatul Ulama


Pengabdian adalah jalan panjang tanpa pamrih, di mana langkah kaki bukan semata-mata demi pujian, melainkan demi tegaknya nilai kebaikan dan terjaganya warisan perjuangan.


Di Gerakan Pemuda Ansor, setiap Keringat adalah Saksi, setiap Lelah adalah Amal, dan setiap Ikhtiar adalah Bukti Cinta kepada Agama, Bangsa, dan Tanah Air.


Jangan hitung apa yang telah diberikan, tapi hitunglah berapa banyak yang masih bisa diperjuangkan. Karena di medan dakwah dan pengabdian, hanya mereka yang berhati ikhlas dan berjiwa baja yang mampu bertahan.

Teruslah menyalakan Obor Semangat, sebab Ansor bukan hanya Nama, tapi Jiwa yang menanamkan Nilai 'Hubbul Wathan Minal Iman' dalam setiap Denyut Kehidupan

Terjemahkan

Sekolah Administrasi

Trenggalek, 5 Juli 2025 — Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP. Ansor) Trenggalek menggelar kegiatan Sekolah Administrasi dan Upgrad...

Selamat Datang Sahabat

Arsip Blog

Sahabat Kita