BNNK Gandeng Ansor dan PDPM Trenggalek, Gerak Lawan Narkoba
http://www.ansortrenggalek.or.id/2019/12/ansor-dan-banser-nu-trenggalek-gerak.html
Trenggalek, Gerakan Pemuda
Ansor beserta Banser ikuti bimbingan teknis (BIMTEK) Penggiat Anti Narkoba Bagi
Lingkungan Masyarakat yang diselenggarakan oleh
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Trenggalek di Hall Room Bukit
Jaaz Permai (2-3/19).
Secara khidmat selama dua hari GP
Ansor Trenggalek beserta bansernya mengikuti acara tersebut, peserta lain
selain dari unsur Ansor Banser Trenggalek yaitu Pimpinan Daerah Pemuda
Muhammadiyah (PDPM) berseta Kokamnya, kolaborasi dua ormas kepemudaan inilah diharapkan
mampu menekan peredaran narkoba di kalangan masyarakat.
Ketua GP Ansor Trenggalek M. Izzudin Zaki menyatakan saat
ini tak penting lagi mempermasalahkan hal khilafiah, sudah waktunya
Muhammadiyah dan NU memikirkan hal subtansi bagi pembangunan di Trenggalek,
Ansor dan PDPM jangan hanya sebagai tukang doa dalam setiap acara, tapi harus
berperan aktif dalam hal perekonomian dan pembangunan serta kepemimpinan.
Terkhusus dalam Rencana jangka
panjang GP Anshor dan PDPM Trenggalek akan membuat agenda bersama memberangus
penyalahgunaan narkoba di Trenggalek, GP Ansor
dan PDPM sepakat bahwa dalam rangka memberantas narkoba harus kerja
bersama. Sebab hal tersebut merupakan musuh bersama yang harus diperangi tanpa
memebedakan kelompok atau golongan tertentu, Imbuhnya gus Zaki panggilan
akrabnya ketua Ansor Trenggalek Tersebut.
Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang sangat tepat sekali harus terus di laksanakan semaksimal mungkin dan
sebanyak mungkin agar dapat menekan peredaran narkoba, melihat peredaran narkoba
setiap tahun terus meningkat. Sudah banyak temuan yang di tindak tegas oleh
kepolisian namun bagi mereka tidak ada kata gentar untuk terus menyuntikan
virus – virus narkoba ini kepada masyarakat tidak hanya dewasa namun anak-anak
pun menjadi sasaran mereka dengan model yang beragam mulai dari kemasan baru
yang di racik semenarik mungkin hingga diselipkan pada jajanan anak-anak agar
tidak mudah ditemukan oleh aparat kepolisian.
Tercatat Pada tahun 2017, BNN
mencatat angka prevalensi penyalahgunaan narkotika sebesar 1,77 persen atau
setara dengan 3.376.115 orang pada rentan usia 10-59 tahun.
Hal ini meningkat pada tahun
2018, prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 3,2 persen. Ironisnya 2,29
juta anak pelajar tersebar di 13 Ibu kota provinsi di Indonesia terindikasi
melakukan penyalahgunaan narkotika, artinya bahwa peredaran narkoba ini masih
terus masif beredar di lingkungan masyarakat, tentu ini menjadi perhatian
khusus bagi pemuda Ansor Trenggalek untuk turut serta mengkampayekan bahaya
narkoba di kalangan masyarakat dengan penuh semangat, dan pantang mengalah dan
kalah kepada mereka.
Zainuri anggota divisi pencegahan
BNNK Trenggalek menyampaikan agenda ini akan menjadi cikal bakal kader-kader
pencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan masyarakat khususnya di
Trenggalek.
(zidni)
(zidni)