Gus Amak Sampaikan Aswaja dan Garis Politik Aswaja di Dirosah Kader Ula Trenggalek
http://www.ansortrenggalek.or.id/2020/01/gus-amak-sampaikan-aswaja-dan-garis.html
Trenggalek, ketua Pengurus Wilayah (PW) Majelis
Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA)
Jawa Timur Nailul Rahman, hadir dalam acara Dirosah Kader Ula yang di
selenggarakan oleh PC MDS RA Trenggalek di pondok pesantren Darissulaimaniyyah
desa Kamulan kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek (25/1). Hadir di hari kedua
gus Amak sapaan akrabnya akan mengisi materi Aswaja dan Garis Politik Aswaja.
Gus muda lulusan Syuriah ini menyampaikan banyak hal,
diantaranya mengenai aswaja annahdliyah dari sudut pandang dalam negeri dan
luar negeri serta model garis politik Aswaja, bahwasanya aswaja annahdliyah dalam
sudut pandang dalam negeri, merupakan aqidah yang membawa perdamaian seperti
yang di ajarkan oleh Rasulullah. Untuk itu pegang teguhlah, pintanya. Lebih
jelas bahwa aswaja yang benar adalah yang memilik tiga ciri, pertama aswaja
yang dianut oleh mayoritas ulama, kedua banyak ulama ahli fiqih dan ahli ilmu
menjadikannya pedoman beribadah, dan yang ketiga memelihari kebersamaan dan kolektivitas.
Implementasi dari ciri aswaja ini telah terlihat dari ulama-ulama Nahdlatul ulama,
sepertihalnya menegur dengan indah, tidak mudah mengafirkan dan menuduh sesat,
serta tidak mudah menolak tradisi.
Wali songo mengajarkan kepada kita semua ketika mengislamkan
tanah jawa hingga tersebar ke seluruh nusantara yaitu melalui tradisi, mengamati
dan membenarkan yang salah dengan tradisi tersebut bukan malah menghilangkan,
dari situ masyarakat dapat masuk islam dengan suka rela bukan memaksa apalagi
mengacam.
Kemudian dari perspektif luar negeri gus Amak menyampaikan
bahwa aswaja annahdliyah sekarang banyak negara lain ingin menerapkanya, hingga
terwujudnya suatu pemahaman hubbul wathon, di mana agama dan negara dapat
berjalan beriringan. Untuk menciptakan suatu perdamaian bukan hal yang mudah
dan murah, perdamian yang memberikan rasa aman dan nyaman dalam menjalankan
segala aktivitas baik beribadah maupun berkerja.
Sebagai penutup gus Amak mengulas mengenai sejarah berdirinya
Rijalul Ansor, Rijalul Ansor di dirikan sebagai implementasi Visi Revitalisasi
Nilai dan Tradisi dan Misi Internalisasi nilai Aswaja dan Sifatur rasul dalam
Gerakan Pemuda Ansor. Di Jombang bertepatan di pondok pesantren Bahrul Ulum Tambak
Beras tahun 2012, di ketuai oleh H Nusron Wahid.
Tanggung Jawab Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor
adalah pertama Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan
aqidah ahlussunah wal jama’ah ala Nahdlatul Ulama.Kedua, Menjaga gerakan Islam
Indonesia tetap sebagai agama Islam yang rahmatan lil alamindan menolak
cara-cara kekerasan atas nama Islam.