MDS Rijalul Ansor Trenggalek Rutin Ngaji Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah
http://www.ansortrenggalek.or.id/2020/01/mds-rijalul-ansor-trenggalek-rutin.html
Trenggalek (8/1), Majelis Dzikir & Sholawat (MDS) Rijalul
Ansor (RA) Trenggalek, mengadakan Ngaji Rutin dengan pembacaan kitab risalah
Ahlussunnah Wal Jamaah bertempat di kediaman sahabat Nanang Desa Suruhan Kidul
kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung (8/1/2020).
Nampak hadir dalam kegiatan rutin tersebut, ketua cabang
pemuda Ansor Trenggalek Muhammad Izzudin Zaki dan ketua Cabang Majelis Dzikir
Sholawat Rijalul Ansor Trenggalek Muhammad Nasir yang akrab di sapa Gus Nasir
serta anggota Ansor, Rijalul Ansor dan Banser.
Ngaji Rutin kali ini merupakan ngaji yang ke tujuh, dimana
kegiatan ini memiliki tujuan memperkuat nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah
untuk masyarakat, khususnya anggota Ansor Trenggalek. Selanjutynya sebagai
pondasi rujukan menjawab pertanyaan masyarakat yang heterogen mengenai sudut
pandang keagamaan.
Acara malam ini di awali dengan pembacaan tahlil kemudian
langsung ke acara inti pembacaan kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah oleh Gus
Haidar putra kyai pondok pesantren Al Kautsar Durenan, Trenggalek. Setelah
pembacaan kitab kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang di pandu oleh Gus
Hamam, yang selanjutnya di lempar ke sahabat sahabat Ansor lain. Diskusi malam ini lebih mengarah membahas tentang khilafiah
pendapat para jumhur ulama’ mengenai arti kata “memabukkan” dalam persepektif
jenis dan dampak yang ditimbulkan.
Acara ngaji rutin ini diadakan setiap hari rebo legi
(kalender jawa), harapannya dapat terus istiqomah dan lebih meriah di setiap
acara rutinan selanjutnya, melihat banyak sekali manfaatnya untuk diri sendiri,
organisasi bahkan untuk masyarakat yang lebih luas ketika dihadapkan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang tak jarang menyudutkan aqidah dan prinsip-prinsip organisasi.
Gus Nasir ketua MDS RA Trenggalek tersebut bersyukur “Alhamdulillah
dengan jiwa semangat para sahabat Rijalul Ansor, kajian-kajian kitab Risalah Ahlussunnah
Wal Jamaah menjadikan syi'ar ke-Aswajaan untuk para penerus perjuangan KH.
Hasyim Asy'ari, KH Wahab Khasbulah dan para pendiri Nahdlatul Ulama sehingga
menjadikan benteng ke Aswajaan dari ideologi-idiologi yang bertentangan dengan Ahlussunah
Wal Jamaah Annahdliyah”
Sebagai penutup ketua Cabang Ansor Trenggalek Gus Zaki memberikan
dorongan “Sesuai tupoksinya Rijalul Ansor adalah bagian dari Ansor yang
membentengi akidah lewat ghouzulfikr maknannya dialog-dialog dan pembahasan ahlu
sunnah dari kitab-kitab klasik harus diperkuat dan dimaksimalkan dan disyiarakan
melalui media sosial, karena itu merupakan jihad masa kini”