Ansor Trenggalek Tegas Menolak Pemerintah Mengeluarkan Miras dari Daftar Negatif Investasi
Ansor Trenggalek online, Penolakan ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj terkait dengan rencana pemerintah yang mengeluarkan industri minuman keras dari Daftar Negatif Investasi mendapatkan reaksi dari ketua PC Ansor Trenggalek M Izzuddin Zakki, (01/03/2021)
Pasalnya dengan dicabutnya industri miras dari daftar negatif investasi akan dapat dipastikan banyak investor yang akan membangun pabrik miras di Indonesia hal ini tentu akan berdampak pada generasi muda kedepan
di Nilai dari kacamata pengusaha pasti mereka akan mencari konsumen minuman beralkohol yang diproduksinya demi meraih keuntungan, sehingga apabila seorang pengusaha mencari konsumen di dalam negeri maka akan lebih banyak lagi warga masyarakat atau bahkan pemuda-pemuda Indonesia akan banyak mengkonsumsi minuman beralkohol/miras
Senada dengan apa yang disampaikan ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang di tulis di dakwahnu.id seharusnya kebijakan pemerintah adalah bagaimana konsumsi minuman beralkohol ditekan untuk kebaikan masyarakat bukan malah didorong, kata Gus Zaki “seharusnya pemerintah tidak hanya memandang untung namun juga lebih memandang bagaimana dampak yang akan ditimbulkan bagi masyarakat Indonesia khususnya pemuda-pemuda Indonesia kedepan”
Sebelumnya Wacana ini timbul dari Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Timnas Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI) di bawah Kemenko Perekonomian tengah merevisi Perpres No 36/2010. Perpres tersebut menyebutkan Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Bidang Usaha Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Hidayat mengatakan, revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) merupakan upaya pemerintah untuk memperbarui kebijakan terkait investasi dengan menyesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan investasi.
“(DNI) Ya policy mengenai alkohol. Itu kalau diinsentifkan di Indonesia Timur kan tidak apa-apa. Semacam begitulah kira-kira. Dan itu karena peminatnya tinggi. Kalau misalnya wine dibuat di Bali, lalu diekspor 100 persen, why not?
Dari sini gus Zaki tetap memandang wacana dari menteri Perindustrian MS Hidayat tetap akan menimbulkan banyak mahdhorotnya dari pada manfaatnya. Terlebih lagi bisa dikatakan minuman khamer merupakan sumber kejahatan, dan akan merajalela jika mereka menganggapnya suatu kebanggaan. terakhir jika di pandang dari bidang perindustrian kiranya juga masih banyak peluang lain selain minuman berakohol tutupnya”.
(Z. Ilman)