RAKERCAB II GP ANSOR TRENGGALEK DITUTUP DENGAN PAGELARAN WAYANG KULIT









Lakon Wisnu nitis, semacam doa untuk Ansor bertambah arif, wicaksana dan semakin bertambah berkah

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek, Senin (22/11) menggelar rapat kerja cabang (RAKERCAB) yang kedua di halaman masjid Joglo, Rejowinangun, Kec. Trenggalek, Kab. Trenggalek. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan program kerja dalam periode kepengurusan ini.
Turut hadir dalam pembukaan RAKERCAB PC GP Ansor Trenggalek, perwakilan PCNU Trenggalek, Muslimat NU ketua Fatayat NU, PMII, IPNU, IPPNU, perwakilan bupati, perwakilan Kapolres dan segenap undangan lainnya.

RAKERCAB II ini mengambil tema, "Rumangsa melu handarbeni, melu angrungkebi, mulat sarira hangrasa wani". Harapannya GP Ansor nantinya bisa lebih maju. Sebab ungkapan pepatah itu memiliki arti merasa Ikut memiliki, ikut mempertahankan, serta mawas diri dan berani bertanggung jawab.

"Tema tersebut kan mengandung arti turut memiliki, mempertahankan, serta berani untuk mawas diri dan itu perlu dalam tubuh GP Ansor.", ungkap sahabat Zainudin selaku ketua pelaksana RAKERCAB II GP ANSOR Trenggalek.

RAKERCAB II selain mengevaluasi pelaksaan program kerja dan mencanangkan program baru kedepan, progam yang diusulkan mengenai penanggulangan radikalisme, mengawal isu tolak tambang karena berhubungan dengan menjaga kelestarian alam dan lain sebagainya.
"Jadi program-progam saat yang telah berjalan kita lanjutkan menjadi lebih baik dan yang belum berjalan kita dorong untuk menjalankan progam. Selain itu mengusulkan penanggulangan beberapa isu terkait radikalisme, kesehatan, pendidikan kini dan yang jelas tetap mengawal isu tolak tambang untuk menjaga kelestarian alam.", tutur sahabat Izuddin Zaki, ketua PC GP Ansor Trenggalek.

Usai rapat kerja, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon, Wisnu nitis. Oleh ki dalang Andri yang juga menjabat sebagai ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Prambon, Kec. Tugu, Kab. Trenggalek. Disamping itu kini dia juga aktif di Lesbumi PBNU.


Selain para anggota Ansor maupun Banser, pagelaran wayang kulit mendatangkan puluhan warga setempat. Baik perempuan maupun pria yang merasa kangen dengan acara sejenis.

Ki Andri menuturkan terkait alasannya memilih lakon tersebut, orang dulu itu percaya bahwasannya pagelaran wayang itu semacam sebuah doa bagi yang nanggap. Jadi dengan menitisnya Wisnu dalam lakon itu harapan kedepannya Ansor bertambah kebijaksaannya, semakin arif dan bertambah berkah.

"Bukan menyangkut pautkan, tapi kan pagelaran wayang itu ibarat doa. Lakon tersebut merupakan panuwun, untuk Ansor semakin arif, semakin wicaksana, tambah berkah dan lain sebagainya.", pungkas Ki Andri yang merupakan jebolan ISI Surakarta itu.

Ave

Related

Wayang kulit 4501152271833196579

POPULER

Arsip

KALAM HIKMAH

KEBENARAN YANG HARUS KITA IKUTI
Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

“Barangsiapa yang menaati Allah dan rasul, maka mereka itulah orang-orang yang akan bersama dengan kaum yang diberikan kenikmatan oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin. Dan mereka itu adalah sebaik-baik teman.”
(QS. an-Nisaa’: 69).


Total Tayangan Halaman

item