GUS ZAKI HIMBAU KADER UNTUK WASPADA FRAMING MEDIA

Dalam sambutannya diacara rutinan PAC GP Ansor Suruh, Gus Zaki menghimbau kepada seleruh kader Ansor maupun Banser untuk berhati-hati dan waspada framing media.

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Suruh kembali melakukan kegiatan rutinan Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang sempat terhenti. Acara dilaksanakan di Gedung Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Gamping, Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Minggu (27/02/2022).


Ketua PAC GP Ansor Suruh, sahabat Suyitno dalam sambutannya, ia berharap nantinya Ansor maupun Banser  PAC Suruh dapat terus berkembang. Kader-kader dapat mengemban amanah hingga nanti terus menelorkan generasi yang siap untuk berkhitmah di Nahdlatul ulama.


"Perlu kami sampaikan kepada ketua cabang GP Ansor, Gus Zaki, terkait program rutinan kami nantinya adakan dari ranting ke ranting. Bisa sama dengan malam ini, sholawatan dan dzikir atau bisa juga nantinya lebih ke dzikir. Tergantung kesiapan ranting yang ditempati nanti." lanjutnya.


Kegiatan dihadiri segenap anggota ranting Ansor Gamping, pengurus PAC GP Ansor suruh dan tamu undangan. Antaranya ketua Ranting NU Gamping beserta tokoh masyarakat setempat. Hadir juga ketua PimpinanCabang (PC) GP Ansor Trenggalek, Gus Zaki dan beberapa pengurus cabang lainnya.

Sementara itu Gus Zaki dalam sambutannya mengingatkan terkait pentingnya administrasi. Pengurus ia harap tidak mengabaikan administrasi organisasi. Disamping itu, ia juga menyinggung terkait polemik surat edaran menteri agama, Gus Yaqut yang saat ini menjadi ketua umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor.


"Saya yakin beliau itu tidak sembarangan, karena Gus Yaqut itu putra dari KH. Cholil Bisri. KH. Cholil Bisri ini putra dari KH. Bisri Mustofa. Beliau adalah pengarang kitab tafsir Al-Ibris. Tafsir Al-Quran yang banyak dikaji orang-orang Nadliyiin di Jawa bahkan di Indonesia." Tuturnya.


Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Ayahnya KH. Bisri Mustofa ini juga seorang pengarang kitab. Bahkan saudara yang ada di Tuban itu juga seorang pengarang kitab besar yang sekarang kitabnya dipakai di madratsah-madratsah. Jadi sanad keilmuan maupun nasab ke NU an secara dlohiron wa batinan jelas.

Menurutnya adapun salah dalam pengucapan yang bukan maksud sebenarnya dan tidak disengaja itu masih sangat wajar. Apalagi yang dipermasalah saat ini bukan pernyataan resmi.


"Toh yang dibuat itu hanya pengturan, bukan larangan. Dan itupun juga tidak ada sanksinya."


Ia menghimbau kepada sahabat-sahabat Ansor maupun Banser dan warga nahdliyin untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap framing media, bukan malah asal ikut membuli. Sebab jika itu dilakukan maka akan bermuncunlan opini publik yang nantinya mengarah kepada pemberhentian menteri. Ia juga menegaskan tentang siapa yang rugi apabila menteri agama yang kini Nadliyin dicopot dan digantikan dengan menteri agama non Nahdliyin.


Ave

Related

Warta PAC 1809264082360327564

POPULER

Arsip

KALAM HIKMAH

KEBENARAN YANG HARUS KITA IKUTI
Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

“Barangsiapa yang menaati Allah dan rasul, maka mereka itulah orang-orang yang akan bersama dengan kaum yang diberikan kenikmatan oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin. Dan mereka itu adalah sebaik-baik teman.”
(QS. an-Nisaa’: 69).


Total Tayangan Halaman

item