KH Fahrur Rozi: PBNU Siap Dampingi Kasus Tambang di Trenggalek
![]() |
KH. Ahmad Fahrur Rozi saat ramah tamah dengan wabub dan ketua PC GP Ansor Trenggalek |
Kita punya tim yang nanti akan diturunkan kalau memang itu butuh asistensi dari pusat,” ungkapnya di sela-sela ramah tamah bersama Wakil Bupati Syah Natanegara dan Ketua GP Ansor Trenggalek Gus Zaki.
Gus Fahrur melanjutkan, PBNU mempunyai Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH NU) yang siap mendampingi kasus-kasus yang berdampak pada nahdliyin, termasuk sengketa lahan dan tambang.
“Di daerah-daerah sengketa itu LPBH NU turun. Kemarin di Wadas. Ada juga di Kalimantan tentang sawit, di Maluku. Intinya NU hadir untuk mendampingi warganya jika memang ada pelanggaran atau hal-hal yang merugikan masyarakat,” imbuhnya.
Untuk kasus tambang yang ada di Trenggalek, tim asistensi dari PBNU akan melakukan kajian apakah itu bersifat kebijakan, atau dampak lingkungan, atau lainnya.
“Kita juga punya divisi-divisi untuk itu. Nanti kita kaji, sejauh mana yang harus dilakukan, gitu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Fahrur berharap agar semua kebijakan di daerah memperhatikan harmoni. Apabila ada proyek, harus dipikirkan dulu dampak amdalnya sehingga tidak merugikan masyarakat.
Di satu sisi, pemerintah memang mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan, industri, dan proyek. Tetapi hal tersebut tidak boleh merugikan masyarakat sehingga hak-hak mereka terabaikan.
“Jangan sampai tuan rumah malah menderita. Harus ada solusi yang baik, supaya alam tetap terjaga kelestariannya, penduduk tidak dirugikan,” imbuh pengasuh PP Annur 1 Bululawang, Kabupaten Malang tersebut.
Gus Fahrur juga menyerukan kepada warga nahdliyin untuk tetap rukun, bersatu, dan bergerak dalam satu koordinasi. Terutama bagi warga yang terkena dampak tambang tersebut.
“Jangan sampai kita ini mudah terprovokasi sehingga mudah terpecah belah, karena pasti ada pihak-pihak berkepentingan untuk menggunakan satu sama yang lain,” pungkas Wakil Ketua PWNU Jatim tersebut.
(Zidni)