Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek

Selamat Datang di Blog Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek

Jumat, 26 April 2019

Ansor Trenggalek Peringati Harlah ke 85 Sekaligus Megengan Sambut Ramadlan




Ansor Trenggalek Online - Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor ke 85 dengan do'a bersama sekaligus megengan. Pelaksanaan peringatan harlah tersebut dilakukan di Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten Trenggalek bersamaan dengan rutinan Rijalul Ansor pada Kamis(25/4/2019) pukul 19.30 WIB.

Dalam kegiatan Harlah ini, pengurus PC GP Ansor Trenggalek mengundang beberapa sesepuh alumni Ansor yang dulu juga menjadi pengurus di Pimpinan Cabang GP Ansor Trenggalek.

Acara dibuka langsung oleh Ketua PC GP Ansor Trenggalek, M. Izuddin Zakki (Gus Zaki), yang kemudian memberi kesempatan kepada perwakilan sesepuh Ansor untuk menceritakan kepemimpinan Ansor Trenggalek pada masa lalu.

Dalam kesempatan itu, Ketua GP Ansor Cabang Trenggalek Tahun '90an, KH. Mahsunuddin menceritakan; sekitar tahun 1997 pada waktu fenomena 'ninja', memotivasi generasi muda NU untuk bergabung di Banser. Bahkan Kyai Zaenal Abidin Panggul yang merupakan tokoh kyai kharismatik di Trenggalek meminta untuk diberi KTA dan sertifikat Diklatsar dan dijadikan anggota Banser.

"Maka pada saat ini, semangat generasi muda NU untuk menjadi benteng Ulama dan NKRI harus dikembangkan kembali sebagai wujud cinta tanah air". Jelas Kyai Mahsunuddin.

Acara dilanjut dengan ceramah oleh Gus Najib yang menyampaikan penjelasan seputar makna filosofis 'Megengan' atau kenduri menjelang datangnya bulan Ramadlan (Nuha / ltf).
Share:

Rabu, 24 April 2019

Satkoryon Banser Watulimo Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia

Dok. Bersama Bapak Plt. Bupati Trenggalek
Ansor Trenggalek Online – Rabu, 24/4/2019 Segenap elemen masyarakat yang terdiri dari berbagai Instansi/dinas, Organisasi Masyarakat, Pelajar/Mahasiswa dan Komunitas Pegiat Lingkungan mengadakan kegiatan Peduli Lingkungan Hidup yang bertajuk “SATU AKSI SELAMATKAN LAUT INDONESIA”. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas I Love Trenggalek bekerjasama dengan LANTAMAL V Surabaya dan Forum Maritim Jawa Timur. Sasaran/Lokasi kegiatan adalah di Pantai Mutiara Karanggongso Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

Dok. Bersama Ka Basnaz Kab. Trenggalek bapak H. Mahsun Ismail, S.Ag., MM.
Turut andil bagian dalam kegiatan tersebut adalah Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Satkoryon Watulimo, Bapak Bupati Trenggalek, Bapak Camat Watulimo, Basnaz Kabupaten Trenggalek, Jajaran Polres Trenggalek – Polsek Watulimo, Jajaran Kodim 0806 Trenggalek – Koramil Watulimo, kakak-kakak dan adik-adik Pramuka , serta komunitas-komunitas sosial lainnya. Kegiatan Peduli Lingkungan ini bersifat terbuka dan berbasis minat yang bisa diikuti oleh berbagai macam instansi/dinas, organisasi masyarakat dan para pegiat linkungan.

Dok. Bersama Wa Danramil Watulimo bapak Khoirudin

Adapun Rundown Acaranya adalah sebagai berikut :
Pukul 06.00 WIB : seluruh peserta siap ditempat kegiatan
Pukul 06.30 WIB : Persiapan Upacara
Pukul 07.00-08.00 WIB : Upacara dimulai

Pukul 08.00-11.30 WIB dilaksanakan kegiatan :
  • Bersih Pantai oleh seluruh peserta
  • Penanaman terumbu karang
  • Pembentangan bendera merah putih di dasar laut (diikuti oleh 50 penyelam)
  • Penandatanganan Prasasti “Satu Aksi SelamatkanLaut Indonesia”
Pukul 11.30-12.00 WIB dilaksanakan kegiatan :
  • Upacara Penutupan
  • Penyematan Brevet Scuba kepada Bupati Trenggalek
  • Tamu VIP bersama Bupati Trenggalek ramah tamah di Pondok Prigi.

Dok. Bersama Bapak Camat Watulimo

Diharapkan dari kegiatan ini setiap insan/personal selalu Peduli pada Lingkungannya, menjaga kelestarian Laut dan segala isinya serta lebih khusus lagi menjaga kebersihan lingkungan dan laut dari berbagai macam sampah dan limbah. Sehingga dari kegiatan itu akan tercipta lingkungan yang indah, nyaman, sehat, asri, lestari dan tentunya bebas dari berbagai macam polusi. (MY)


“SATU AKSI SELAMATKAN LAUT INDONESIA,
AYO BERGABUNG, LAUT MENUNGGU KASIH SAYANGMU”
Share:

Senin, 22 April 2019

Pendalaman Aswaja di Acara Rutinan Istima'ul Qur'an Ansor Ranting Karangrejo Kampak


Kampak, Ansor Trenggalek Online - Ansor Ranting Karangrejo menggelar kegiatan rutinan istima'ul Qur'an yang bertempat musholla Baitul Ihsan Al Ikhlas Dukuh Ngramban Desa Karangrejo Kecamatan Kampak, Ahad (21/4).

Acara yang dihadiri oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek tersebut merupakan agenda rutin tingkat ranting yang biasa dilaksanakan sebulan sekali bergilir sebagai langkah syiar Islam.

Dalam kesempatan itu, Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus M. Izuddin Zaki menyampaikan materi ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja). Menurutnya pendalaman dan pemahaman Aswaja ala Nahdlatul Ulama' harus terus dilakukan mengingat paham-paham Islam transnasional terus menggerus dan berupaya melakukan gerakan massif. Sehingga masyarakat yang belum memahami bahaya Islam radikal (Wahabi) akan dengan gampangnya terbawa arus ajaran melenceng tersebut.

"Memberikan pemahaman Aswaja kepada masyarakat harus terus dilakukan. Ini sudah kami lakukan dengan mengirim santri pondok pesantren ke pelosok desa dalam bentuk KKN bagi santri pondok. Kebetulan hari ini saya juga sekalian sambang santri Pondok Al-Falah Kedunglurah yang sedang adakan kegiatan KKN tersebut". Jelasnya. (ltf)


Share:

Selasa, 16 April 2019

Sinergitas antara Ansor, Baznas dan Pesantren dalam Menyambut Ramadlan


Bulan Ramadlan 1440 H tinggal beberapa hari lagi. Bulan yang selalu dinanti oleh umat Islam, karena di dalamnya ada berjuta-juta kemuliaan. Berbagai program mulai dirancang guna mempersiapkan dan berupaya meraih kemuliaannya.

Hari ini, Selasa (16/4), BAZNAS Kabupaten Trenggalek bersama dengan Pimpinan Pondok Hidayatut Thullab (Pondok Tengah) Kamulan Durenan serta Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek merangkai beberapa program Ramadlan 1440 H. Di antara program tersebut adalah tebar santri di daerah-daerah terpencil yang minim kegiatan dakwah.

Gus Bahak, Selaku Pimpinan Pondok Tengah menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah 21 santri senior yang siap terjun di medan dakwah. Fokus kegiatan pada Ramadlan ini adalah di Kecamatan Pule yang meliputi 10 titik di 4 desa di tambah 1 desa di Kecamatan Durenan yang memang sudah rutin setiap tahunnya.

Ketua BAZNAS Trenggalek, Mahsun Ismail mengatakan bahwa program ini merupakan program lama yang sudah digagas bersama dengan Pondok Hidayatut Thullab, namun baru kali ketiga kolaborasi dengan BAZNAS Trenggalek. Ia juga berharap sahabat-sahabat Pemuda Ansor juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan syiar Islam pada bulan Ramadlan, bahkan harapannya bisa berlanjut tidak hanya pada Ramadlan saja.


Gus Zakki, Ketua PC GP Ansor Trenggalek siap beriringan dan bersinergi menggerakkan anggota membantu terlaksananya kegiatan ini, mungkin juga nantinya menjadi rintisan ladang dakwah secara berkelanjutan. (deny/humas Basznas/ltf)
Share:

Wujudkan Kepekaan Sosial, Ansor Trenggalek Jalin Kerjasama dengan Baznas


Ansor Trenggalek Online - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek adakan kunjungan ke kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Trenggalek, Selasa (16/4). Kunjungan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama tersebut dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dengan Baznas dalam bentuk realisasi program seperti pemberian bantuan kepada kaum dhuafa di wilayah desa dengan menggunakan informan dari sahabat-sahabat Ansor Ranting di Kabupaten Trenggalek yang merupakan kepengurusan tingkat bawah dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ketua PC GP Ansor Trenggalek, M. Izuddin Zaki menyampaikan bahwa sebenarnya kerjasama PC Ansor dengan Baznas sudah terjalin sejak lama. "Selama ini kita sudah menjalin kerja sama dalam merealisasikan program Baznas. Termasuk pogram bedah rumah, biasanya pengerjaan dilakukan oleh anggota Ansor sedangkan alokasi dana dari Baznas". Jelas Gus Zaki.

Lebih lanjut ia menyampaikan kerja sama ini juga dalam rangka menjembatani kalangan muda dalam melakukan giat sosial, mengingat semangat berorganisasinya sangat tinggi. Selain program sosial, Baznas juga memiliki program keagamaan seperti safari Ramadlan.

"Kegiatan dakwah juga dilakukan oleh Baznas dan biasanya menugaskan kader Ansor untuk melakukan kegiatan tersebut seperti yang dilakukan Gus Bahak Durenan yang sudah mengadakan safari Ramadlan ke daerah-daerah terpencil". Imbuhnya. (ltf)
Share:

Senin, 15 April 2019

Turba Kedua, Pimpinan Cabang Ansor Trenggalek di PAC Gandusari


Ansor Trenggalek Online - Sebagai upaya konsolidasi Pimpinan Cabang dengan jajaran di bawahnya PC GP Ansor Trenggalek kembali melanjutkan rangkaian turba (turun bawah) ke Pimpinan Anak Cabang (PAC). Seperti yang dilaksanakan pada Ahad (14/4), Pengurus PC adakan silaturrahim ke PAC Gandusari yang digelar di Masjid Nurul Huda Dusun Dawuhan Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Acara kian menarik karena selain upaya konsolidasi, kegiatan ini dibarengkan dengan kegiatan rutin pengajian kitab Fathul Qorib bagi kader Ansor dan masyarakat setempat. Agenda turba ini merupakan kali kedua setelah turba di PAC Panggul beberapa waktu yang lalu.

Ketua PAC GP Ansor Gandusari, Isnanto mengapresiasi acara konsolidasi ini. "Terima kasih atas hadirnya pengurus Cabang ke PAC kami, semoga konsolidasi ini dapat memperkuat soliditas antara PC dengan PAC Gandusari". sambut Isnanto.

Dalam kesempatan itu Ketua PC Ansor Trenggalek Agus Izudin Zakki juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan pentingnya menjaga NU dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan gerakan Ayo Mondok.

"Kami menghimbau dan mengajak kepada kader Ansor dan masyarakat pada umumnya untuk menggalakkan gerakan Ayo Mondok. Karena lembaga pendidikan yang masih menjaga kultur serta ciri khas Nusantara adalah Pondok Pesantren". Jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa peran pesantren dalam membangun bangsa ini sangat besar.

"NU adalah pesantren besar dan pesantren adalah NU kecil". Imbuhnya.

Sementara itu Ketua PC Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Trenggalek, Agus Muhammad Nasir dalam sambutannya menyampaikan hal terkait dengan pentingnya Dirosah Rijalul Ansor bagi anggota Ansor, sesuai intruksi dari ketua Pimpinan Wilayah MDS Rijalul Ansor Jawa Timur. (ltf)
Share:

GP Ansor Ancab Gandusari Gelar Pengajian Kitab Fathul Qarib Bersama Masyarakat



Gandusari, Ansor Trenggalek Online – Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Gandusari menggelar Istima'ul Qur'an dan Pengajian Kitab Kuning di Masid Nurul Huda, Dusun Dawuhan, Desa Sukorejo, pada Ahad (14/4).

"Selain khotmil Qur'an, bentuk pengajian kitab kuning ini kami pilih dengan maksud untuk memperkuat tradisi belajar agama ala pesantren di tengah–tengah masyarakat," kata Ketua PAC GP Ansor Gandusari, Isnanto.

Apalagi, lanjut Isnanto, melihat makin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memperdalam ilmu agama. Maka model ngaji kitab kuning merupakan pilihan tepat sebab sumber dan sanad keilmuannya lebih terjamin, sehingga dapat menghindarkan pemahaman yang setengah–setengah.

"Kitabnya Fathul Qarib, yang membahas persoalan fikih sehari–hari masyarakat. Adapun yang mengajikan Ketua LBM (Lembaga Bahtsul Masail) NU Trenggalek, Kyai Anwar Fanani," imbuh Isnanto.

Lebih lanjut, tiap satu pertemuan, kitab Fathul Qarib dibacakan satu bab, dilanjutkan dengan tanya jawab. Meskipun demikian, masyarakat bisa menanyakan masalah–masalah lain.

"Misalnya, meski yang disampaikan adalah zakat, dalam sesi tanya jawab bisa membahas masalah shalat bahkan thaharah," pungkas Isnanto.

Istima'ul Qur'an dan Pengajian Kitab Kuning merupakan agenda rutin PAC GP Ansor Gandusari tiap Ahad Wage. Bekerja dengan takmir masjid Nurul Huda, agenda kali ini diikuti oleh ratusan jamaah masjid dari masyarakat sekitar.

Diawali dengan simakan Al Qur'an sejak pagi hari, ngaji Fathul Qarib dilaksanakan setelah maghrib. Hadir pada kegiatan tersebut Ketua Ranting NU Sukorejo dan Pimpinan Ranting GP Ansor se-Anak Cabang Gandusari. Hadir pula Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Izuddin Zakki beserta Ketua LDS RA, Agus Muhammad Nasir, yang juga melaksanakan agenda Turba.

(Kontributor : Syaiful Nuryanto)
Share:

Sabtu, 13 April 2019

Ansor Trenggalek Gelar Nobar Film 'Bumi Itu Bulat'

 

Ansor Trenggalek Online - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Trenggalek menggelar nobar (nonton bareng) film berjudul Bumi Itu Bulat di NSC Cinema Trenggalek, Jum'at (12/4) sore.

Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Izzudin Zaki menuturkan, nobar film dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, mulai Kamis malam kemarin. Pihaknya telah menyewa bioskop untuk nobar bersama anggota Ansor dan Banser Trenggalek.

Tujuan nobar ini menyampaikan pentingnya toleransi sebagaimana tergambar dalam film tersebut. Sasaran  utamanya adalah kaum muda generasi milenial karena mereka adalah sang penentu masa depan bangsa.

“Ada sejumlah tokoh yang ikut nonton bareng, diantaranya Bupati, Dandim dan Kapolres Trenggalek” ujarnya.

Gus Zaki mengajak masyarakat untuk menonton film tersebut karena pesannya sangat bagus untuk masyarakat multikultural.

“Film ini memberi pelajaran tentang toleransi dan persahabatan di tengah perbedaan dalam kita hidup berbangsa dan bernegara. Sehingga ada banyak hikmah dan teladan yang yang dapat diambil. Film ini mengisahkan tentang menyebarkan rasa toleransi tanpa menggurui dan dapat menjadikan motivasi dalam menjaga toleransi dan sikap saling menghargai” jelasnya.


Pemahaman tentang toleransi, lanjut dia, sangat penting disampaikan kepada masyarakat. Terlebih pada situasi politik saat ini yang banyak memunculkan sentimen SARA.

Film Bumi Itu Bulat merupakan garapan rumah produksi kolektif, yakni Inspiras Pictures, Astro Shaw, GP Ansor, dan Ideosource Entertainment. Para pemain yang terlibat dalam film tersebut yaitu Rayn Wijaya sebagai Rahabi, Febby Rastanty (Aisha), Rania Putri Sari (Tiara), Tissa Biani (Rara), Aldy Rialldy (Hitu), Qausar Harta (Sahid), Kenny Auztin (Markus), Mathias Muchus (Syaiful), Kamasean, Christine Hakim, Arie Kriting sebagai Aldi, Ria Irawan dan Jenahara Nasution. (ltf)
Share:

Selasa, 09 April 2019

Sanad Keilmuan KH Ma’ruf Amin: Dari Banten Sampai Makkah


Sosok KH Ma’ruf Amin sudah dikenal masyarakat luas sebagai ulama yang ahli di bidang dakwah dan ilmu fiqih. Tentu saja di balik itu, ia memperoleh ilmu tidak dari guru dan tempat sembarangan.

Bahkan, ia dijuluki sebagai “Santri Kelana” yang selama mudanya gemar belajar dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sanad keilmuan Kiai Ma’ruf bersambung dengan jalur para ulama Nusantara yang mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Pertama-tama, Kiai Ma’ruf belajar kepada ayahnya, Kiai Muhammad Amin, yang terkenal sebagai ahli fiqih.

Kiai Amin belajar di Makkah selama 15 tahun, antara lain mengambil sanad keilmuan dari Sayyid Alawi Al-Maliki di Makkah. Kiai Amin menjadi guru banyak kiai di seputar Banten, mengajarkan kitab Al-Mahalli, Tuhfah, Al-Muhadz-dzab, dan lain-lain.

Lalu Kiai Ma’ruf belajar kepada kakeknya dari Ibu, Kiai Muhammad Ramli, yang mengambil sanad keilmuannya di Makkah, antara lain, dari Syekh Mahfuzh At-Tarmasi, ulama asal Tremas Pacitan yang menjadi guru para ulama NU. Kiai Ramli memberinya ijazah doa-doa yang diamalkan Kiai Ma’ruf sampai sekarang.

Lalu ia belajar sebentar di Perguruan Islam Citangkil, Cilegon, sebelum melanjutkan penjelajahan ilmunya ke Tebuireng, Jombang. Sepulang dari Tebuireng, Kiai Ma’ruf yang masih haus ilmu, belajar secara tabarrukan di tiga pesantren, yaitu di Caringin (Labuan Pandeglang), Petir (Serang), dan Pelamunan (Serang).

Setelah bermukim di Jakarta, ia melanjutkan pencarian ilmunya kepada Kiai Ahmad Mi’an dan Kiai Usman Perak di Masjid Al-Fudlola, sebuah masjid yang bersejarah di Tanjung Priok. Ia juga mengambil sanad keilmuan dari Habib Ali bin Husein Al-Attas yang dikenal sebagai Habib Ali Bungur.

Dengan kajian berbagai kitab yang komprehensif itu, Kiai Ma’ruf memiliki bekal yang matang dalam mengembangkan dirinya sebagai ulama. Perkembangan keilmuannya bahkan diakui oleh ayahnya sendiri.

“Kalau ada ajaran bahwa seorang ayah boleh sungkem pada anaknya, maka saya akan menjadi orang pertama yang akan sungkem pada Ma’ruf,” ujar Kiai Amin. (M. Zidni Nafi’)

Diolah dari buku Iip Yahya: KH Ma’ruf Amin, Santri Kelana Ulama Paripurna, 2019.
 
Sumber :  NU Online
Share:

Jaga Tradisi, Ansor Ranting Besuki Adakan Peringatan Isra' Mi'raj

Munjungan - Masjid At-Taqwa Dusun Kebon Desa Besuki, dipadati jamaah pengajian. Kader Ansor dan ratusan warga masyarakat desa Besuki berbaur memadati tempat yang dipersiapkan panitia untuk memperingati Isra’ dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. 

Mengawali pengajian pada Jum'at malam (29/3) itu, jamaah disuguhi dengan penampilan shalawat rebana Lintang Songo Rijalul Ansor PAC Munjungan.

Ketua panitia yang sekaligus ketua PR GP Ansor Desa Besuki sahabat Salimin mengatakan, peringatan Isra' dan Mi’raj ini rencananya akan dilaksanakan rutin tiap tahun. "Kegiatan ini sebagai bentuk bukti cinta kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW". Kata sahabat Salimin.


Hadir pula dalam acara tersebut, ketua PAC GP Ansor Munjungan, sahabat Imam Nurhadi, M.Pd.I didampingi jajaran pengurus PAC lainnya. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa selain sebagai wujud cinta kepada Rasulullah, peringatan Isra' Mi'raj juga merupakan cara merawat tradisi yang baik.

“Saat ini telah terjadi fenomena dimana banyak kelompok yang terus gencar membid'ah-bid'ahkan tradisi dan amalan-amalan yang biasa dilaksanakan oleh kalangan NU. Makanya kita jadikan acara ini sebagai bentuk penguatan pemahaman terhadap Nahdliyyin,”. terang sahabat Nuha.

Lebih lanjut, Nuha mengingatkan akan peran pemuda Ansor dalam upaya menjaga nilai-nilai luhur yang ditanamkan para ulama terhadap umat.

Mubaligh yang mengisi pengajian pada kegiatan itu adalah K. Abdul Halim seorang da'i dari kecamatan Durenan. Dalam taushiyahnya, ia mengingatkan perihal perlunya menjaga tradisi Rajaban sebagai upaya memperkuat ukhuwah islamiyyah, wathoniyah dan basyariyah, serta mengambil hikmah diturunkannya perintah shalat lima waktu. (ltf)

Share:

Peringati Isra' Mi'raj, Ansor Ngrambingan Gelar Festival Sholawat


Panggul, Ansor Trenggalek Online - Mengekspresikan kecintaan kepada Nabi, Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ngrambingan Kecamatan Panggul menggelar Festival Shalawat Banjary, Senin (9/4/2019). Kegiatan tersebut bersamaan dengan agenda peringatan Isra' Mi'raj dan Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyah Attaufiqiyah yang dilaksanakan di Masjid Baitul Istiqomah, Desa Ngrambingan.

Ketua Panitia, Bapak Juet menyampaikan bahwa festival tersebut dilaksanakan berkat kerjasama pengurus Ansor Ranting Ngrambingan dengan remaja masjid Baitul Istiqomah dan pengurus Madin Attaufiqiyah serta masyarakat setempat. "Festival ini dilaksanakan berkat kerjasama dengan GP. Ansor Ngrambingan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk terus menjalin kerjasama di tahun-tahun yang akan datang". Jelasnya.

Sementara itu, Ketua Ranting Ansor Ngrambingan Khoirudin mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi kita sebagai umat Islam untuk mencintai Nabi dengan cara memasyarakatkan sholawat dan mensholawatkan masyarakat. "Kita ekspresikan kecintaan kepada Nabi melalui Shalawat," katanya.

Pelaksanaan festival berjalan dengan lancar, diikuti oleh puluhan grup Shalawat yang berada di kecamatan Panggul.  Bertindak sebagai Juri adalah Gus Sarif, sahabat Asrofi dan Bapak Markaban. (Khoir Cell / ltf)
Share:

Minggu, 07 April 2019

PC GP Ansor Trenggalek Ngaji Bareng Bersama POLRES Trenggalek di Watulimo

Ansor Trenggalek Online – Watulimo (06/04) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan bersama Polres Trenggalek di PAC GP. Ansor Watulimo. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Ngaji Bareng dalam rangkaian acara TURBA Cabang dan Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1440 H.

Acara Ngaji Bareng dilaksanakan di Desa Dukuh Kecamatan Watulimo bekerjasama dengan Jamaah Masjid Subulussalam Dusun Kajar, Desa Dukuh dan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Pengajian umum tersebut dihadiri oleh warga masyarakat Desa Dukuh dan Sekitarnya, segenap jajaran Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Watulimo, Pengurus dan anggota Gerakan Pemuda Ansor Desa Dukuh, Jajaran Forkompimcam Watulimo, jajaran Pengurus harian PC GP Ansor Trenggalek dan Kapolres Trenggalek yang diwakili oleh Bapak Agung selaku Wakapolres Trenggalek. Jumlah undangan yang hadir tidak kurang dari 500 orang jamaah.

Pada acara Ngaji Bareng tersebut diawali dengan penampilan Group Sholawat dari Remas Subulussalam Dusun Kajar, yang dilanjutkan dengan rangkaian acara pengajian sebagaimana mestinya. PAC GP Ansor Watulimo selaku tuan rumah kegiatan Turba dari PC GP Ansor Trenggalek juga memberikan sambutannya terkait dengan informasi dan perkembangan organisasi Ansor saat ini.

“Pada musim/era politik saat ini, Ansor harus punya andil bagian dalam mensukseskan Pesta Demokrasi (Pemilu) yang sebentar lagi (red : 17 April 2019) akan dilaksanakan. Ansor dan warga masyarakat yang sudah punya Hak Pilih tidak boleh Golput. Ansor dan warga Nahdliyin harus satu Komando dengan pimpinan” terang Murdiyanto selaku Ketua PAC GP. Ansor Watulimo.

Juga pada kesempatan yang sama, dari Polres Trenggalek yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Wakapolres (Bapak Agung) menyampaikan beberapa pesan terkait dengan ketertiban dan keamanan masyarakat. “Warga masyarakat harus menjaga kerukunan dan ketentraman bersama untuk menciptakan stabilitas ketertiban dan keamanan lingkungan bersama TNI dan Polri, warga Masyarakat harus Giat menggalakkan kembali program Siskamling dan ronda malam. Masyarakat harus cerdas setiap menerima berita dari media online maupun offline. Saring dulu sebelum sharring agar tidak terjadi fitnah dan hoaks yang berakibat pada proses hukum” terang Wakapolres Trenggalek.

Bapak Wakapolres juga menyampaikan komitmen bersama antara Polri dan TNI, yaitu menjaga dan mempertahankan 4 pilar kebangsaan yang meliputi; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.

Puncak Acara Ngaji Bareng diisi dengan Ceramah Agama oleh Agus Izzudin Zakky yang mana beliau juga sebagai Ketua PC GP. Ansor Trenggalek saat ini. Gus Zakky panggilan akrabnya yang lebih dikenal oleh warga masyarakat menyampaikan banyak hal terkait dengan acara Turba GP. Ansor Cabang Trenggalek bersama Polres Trenggalek. Dalam ceramahnya terkait dengan tema kegiatan Ngaji Bareng yaitu Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, Gus Zakky menekankan jamaah dan warga masyarakat untuk terus memperdalam ilmu agama khususnya dalam hal ‘ubudiyah (thaharah, shalat dll). Orang tua harus lebih peka terhadap perkembangan dan kebutuhan putra-putrinya. Orang tua harus selalu mengawasi dan mendidik anak-anakya terutama dalam hal shalat dan ibadah mahdloh. (MY)

Share:

Silaturahmi GP Ansor dengan GKJW Trenggalek Komitmen Jaga Sinergitas dan Kondusifitas


Trenggalek, Ansor Trenggalek Online – Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Trenggalek menerima kunjungan pengurus Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Sabtu (6/4). Kedatangan rombongan dari GKJW diterima oleh Ketua GP Ansor Trenggalek, Agus Izuddin Zakki, beserta jajaran pengurus harian.

Pendeta Kukuh Supitono dari GKJW menyampaikan, agenda kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antara GKJW dengan GP Ansor Trenggalek yang sudah lama terjalin. Apalagi, mengingat kepengurusan GP Ansor Trenggalek baru saja berganti.

"Melalui silaturahmi ini harapannya GKJW dan GP Ansor Trenggalek dapat bersinergi di berbagai bidang," kata Pendeta Pitono.

Lebih lanjut, Pendeta Pitono mengungkapkan, sebenarnya organisasi kepemudaan GKJW, Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM), sudah mengerucutkan dua agenda yang hendak dikolaborasikan dengan GP Ansor, yaitu peringatan Sumpah Pemuda dan Haul Gus Dur.

Ia berharap, pada tahun ini, KPPM dan GP Ansor bisa menyelenggarakan peringatan bersama.

"Agar ikatan batin antara GKJW dengan GP Ansor makin kuat," imbuh Pendeta Pitono.

Di sisi lain, Gus Zaki menyambut baik gagasan tersebut. Malahan, menurutnya, sinergi tersebut perlu segera direalisasikan.

"Nanti kita agendakan, termasuk kita masukkan ke dalam program kerja GP Ansor Trenggalek," kata Gus Zaki.

"Dan memang semestinya, kegiatan–kegiatan yang melibatkan tokoh lintas agama seperti ini sering diadakan," imbuh Gus Zaki yang juga pengasuh PP. Al Falah, Kedunglurah.

Silaturahmi di kantor GP Ansor Trenggalek, Jln. Panglima Sudirman 26, tersebut berlangsung selama dua jam. Ditandai dengan foto bersama sambil bergandengan tangan, silaturahmi ditutup dengan komitmen untuk terus menjaga kondusifitas masyarakat Trenggalek dalam menghadapi momen pemilu tahun ini.

(Kontributor : Abdul Latif)
Share:

Kamis, 04 April 2019

Catatan Sebuah Perjalanan dan Harapan


Bulan April adalah bulan merefleksikan syukur. Karena tepat 10 tahun lalu saya dipertemukan dengan bapaknya Hinwa, Thareef, Billy. Kalo boleh dikatakan, pernikahan kami ini min barokati PMII, Haha... Ya meski satu jurusan saat kuliah saya baru ketemu beliau saat sudah  9 bulan kuliah. Tepatnya saat mengikuti PKD PMII angkatan 2008 di Pasuruan.  Kebetulan Mapaba-nya saya tidak ikut, karena ikut pergerakan mahasiswa lain. Pertama ketemu dalam sebuah forum. Ingat betul Bang Jek (panggilan bapaknya anak-anak di kampus) hawat-hawat sok melemparkan pertanyaan kepada saya yang tergolong anak PMII baru. Maka bukan Zakki kalo tidak pandai berpolitik. Malam itu juga biar lebih dekat kenal diriku, Eciee... sebelum jam tidur anak-anak satu angkatan diajak kumpul. Saya yang anak baru terkaget-kaget karena anak baru kok udah diajak koordinasi.  Diobat-nyamuki sahabat saya Yetty Nur Afni. Ya, itu cuma akal-akalan biar bisa lihat saya lebih dekat. Huahua..., maka sejak saat itu berbagai manuver politik untuk mendekati saya dimulai. Mulai dari mengadakan baksos di kali Jagir dan menempatkan saya satu grup sama dia, menunjuk saya jadi MC, buka bersama angkatan dan lain-lain... hehe. Yang jelas dari yang asalnya saya takut dan buang muka sama dia seiring berjalannya waktu bisa sampai bertekuk lutut. he he he... 



Maka saya berterima kasih pada PMII, obat nyamuknya Yetti, Bu Nyai Kuni, dan Almarhum Umar Said yang menemani Mas Zakki menghadap ibu saya dulu tahun 2011 kalau tidak salah. Semoga bulan April ini menjadi refleksi untuk meneguhkan pernikahan ini karena yang namanya pernikahan mustahil tidak menghadapi kerikil-kerikil dan sandungan yang kadang membuat hati khilaf. Maka dengan menyegarkan ingatan bagaimana perjalanan cinta ini terbentuk bisa membuat saya lebih tegar menjalani.


Sehat selalu Abah... masih banyak mimpi yang kita raih, masih banyak tempat yang kita kunjungi, dan masih banyak hari-hari yang ingin kuhabiskan bersamamu. Semoga ditakdirkan bersama-sama sampai tua dalam keadaan yang sehat. Melihat anak-anak kita tumbuh dewasa. Seperti lirik lagu "If you're not the one" by Daniel Bedingfield yang kau putarkan untukku di ulang tahunku ke 21 kala itu.

And I hope you re the one I share my life with...
And I wish that you could be the one I die with...
And I am praying you re the one I build my home with...
I Hope I love you all my life...

(Dina Kamila)
Share:

Rabu, 03 April 2019

Peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah SAW




Oleh :
Afrizal El Adzim Syahputra, Lc., MA
(Pengurus PC GP Ansor Trenggalek)

Pada akhir bulan Rajab, terjadi peristiwa besar dalam sejarah kenabian, yaitu Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Isra’ Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dalam waktu satu malam. Isra’ adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah kisah perjalanan Nabi dari bumi ( masjidil aqsa ) menuju ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, yang merupakan tempat  paling tinggi dan tidak bisa dijangkau oleh manusia, kecuali Rasulullah saw. Peristiwa ini terjadi sekitar 5 sampai 12 tahun pada malam Senin, tanggal 27 rajab setelah Muhammad saw diutus menjadi rasul dan setahun sebelum Rasulullah saw melakukan hijrah ke Madinah. Kisah  Isra’ ini disebutkan dalam firman Allah swt :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1)
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” ( QS Al Isra’ : 1 )
Sedangkan kisah mi’raj dijelaskan dalam firman Allah swt :
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
“Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad saw melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia ( Muhammad saw ) telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” ( QS An Najm : 13 – 18 )
            Sebelum melakukan Isra’ Mi’raj, Allah swt memerintahkan kepada Malaikat Jibril dan Mikail untuk membedah dada dan mencucui hati Rasulullah saw. Lalu mengapa Allah swt memerintahkan Malaikat Jibril dan Mikail untuk membedah dada dan mencuci hati Rasulullah? Bukankah beliau adalah seorang yang ma’shum ? Ternyata alasannya adalah sebagai pelajaran bagi kita selaku umatnya, bahwa membersihkan, merawat dan menghiasi hati adalah pekerjaan utama yang harus didahulukan dari lainnya, sebagaimana Allah swt mendahulukan pembedahan dan pencucian hati Rasulullah saw sebelum melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj.
            Untuk menempuh perjalanan yang sangat jauh ini, Rasulullah saw menggunakan kendaraan buraq. Buraq adalah kendaraan super kilat yang dipakai oleh Rasulullah saw di dalam menempuh perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang setiap langkahnya sejauh mata memandang, seolah olah dia lari dengan kecepatan cahaya, bahkan mungkin juga lebih cepat dari kecepatan cahaya. Lafadz “Buraq” berasal dari kata “barqun” yang berarti kilat. Oleh sebab itulah, kecepatan lari buraq sangat cepat bagaikan kilat. Buraq itu berbulu putih bersih dan berkaki  empat, badannya tinggi, lebih besar dari keledai, lebih kecil dari kuda dan tidak memiliki jenis jantan atau betina.
            Ketika Rasulullah saw sampai di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsha), beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril as, lalu masing-masing melakukan sholat dua rakaat. Setelah itu, sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia yang ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah swt. Seteah  dikumandangkan adzan dan iqamah, mereka berdiri bershof-shof  seraya menunggu siapakah yang akan mengimami mereka. Kemudian Jibril as memegang tangan Rasulullah saw lalu menyuruh beliau untuk maju. Mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah saw sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Nabi dan Rasul.
            Kemudian beliau disertai dengan malaikat Jibril as melakukan Mi’raj, yaitu perjalanan menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau saw berjumpa dengan Allah swt untuk mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini, di mana Allah swt memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulia ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemuliaan ibadah sholat. Sebab perintah ibadah lainnya hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat. Allah swt memanggil hamba yang paling dicintainya yaitu Nabi Muhammad saw ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini.         
Keesokan harinya, setelah Rasulullah saw mengalami peristiwa Isra' dan Mi'raj, beliau mengumpulkan orang-orang untuk menyampaikan tentang kabar tersebut. Bahkan pada waktu itu, Orang Kafir Quraisy ingin menguji kebenaran peristiwa Isra' dan Mi'raj dengan harapan Nabi Muhammad saw terbungkam dengan ucapannya sendiri. Akhirnya Rasulullah saw menunjukkan kepada mereka dengan beberapa pertanda, di antaranya adalah : Sampainya Kafilah kaum Quraisy sebelum terbenamnya Matahari. Akan tetapi kala itu kedatangan Kafilah terlambat sehingga ditahanlah Matahari tersebut (oleh Malaikat Jibril) hingga akhirnya mereka sampai.
            Pertanda lain yang disebutkan dalam Kitab-Kitab Hadits dan Siroh adalah penggambaran tentang Masjidil Aqsha dan pintu-pintunya. Kala itu, Rasulullah saw memasuki Masjid Al-Aqsha di malam hari, sehingga tidak bisa menggambarkan (menyifati) pintu pintunya, sebab beliau belum pernah melihat sebelumnya. Manakala orang-orang Kafir meminta agar Rasulullah menceritakan tentang  sifat/bentuk Masjid Al-Aqsha, maka Allah swt mengangkat Masjid Al-Aqsha ke penglihatan Nabi Muhammad saw sehingga beliau bisa memberikan gambaran detail tentang Masjid tersebut.
Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang tidak pernah dialami oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya, oleh karena itulah peristiwa ini termasuk dari pada mu’jizar Rasulullah yang terbesar setelah Al Qur’an. Tujuan utamanya adalah untuk menerima perintah sholat lima waktu dan sebagai penghibur bagi Rasulullah saw pasca kematian istri tercintanya, Khadijah.  Disamping itu, peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan suatu pertanda bahwa pribadi Rasulullah saw di sisi Allah mempunyai nilai kemuliaan dan kepribadian tinggi yang menjadi teladan bagi setiap umatnya. Oleh karena itulah, peringatan Isra’ Mi’raj merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menurunkan perintah sholat lima waktu serta menjadikan peristiwa itu termasuk dalam keistimewaan Rasulullah saw dibandingkan dengan para Rasul dan Nabi yang lain.
Pertanyaan : Mengapa Isra’ Mi’raj dilakukan pada malam hari ?
Jawaban : karena Isra’ Mi’raj yang dilakukan pada malam hari memiliki beberapa hikmah, diantaranya adalah : Pertama, waktu malam adalah waktu yang tenang dan damai untuk melakukan pertemuan antara kekasih dengan kekasih. Kedua, waktu malam adalah waktu yang sunyi dan waktu yang paling sesuai bagi hamba Allah swt untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya. Hal ini sekaligus menolak pendapat para filsafat yang menganggap bahwa waktu malam sebagai sumber kejahatan. Ketiga, Untuk memperkuat iman orang orang mukmin dalam mengimani perkara perkara ghaib.

Share:

Senin, 01 April 2019

Ansor Ranting Depok Adakan Bedah Rumah Bersama Baznas



Panggul, Ansor Trenggalek Online - Rumah mungil yang berlokasi di Desa Depok Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek, hampir semua terbuat dari kayu dan bambu. Rumah yang jauh dari kata layak untuk ditempati, namun ternyata rumah itu masih ditempati oleh Mbah Podi, perempuan sebatang kara yang umurnya sudah hampir 80 tahun.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek bersama dengan Pemuda Ansor Ranting Depok Kecamatan Panggul melaksanakan bakti sosial, membedah rumah mbah Podi (31/3/2019), dengan biaya bantuan dari BAZNAS sebesar Rp. 10.000.000,-. Pengerjaan dilakukan oleh Pemuda Ansor beserta masyarakat sekitar. Selain bantuan bedah rumah, Baznas juga membantu biaya hidup bulanan senilai 250.000 setiap bulannya.

Menurut koordinator aksi, sahabat Bahrul Huda (Satkorpok Banser Depok) kegiatan yang dilakukan berkat kerjasama dengan Baznas Trenggalek ini mendapat respon positif masyarakat setempat. "Tentu giat ini sangat memberikan sentuhan moral dan material khususnya untuk Mbah Podi". Jelas Bahrul.

Selain melakukan aksi bedah rumah, Banser Depok juga membantu mengkondisikan rumah darurat bagi korban longsor, yang terjadi beberapa waktu lalu. Pasalnya rumah yang terkena imbas longsor kondisinya sangat memprihatinkan dan sementara ini tidak aman untuk dihuni. "Harapan untuk ke depannya Ansor dan Banser harus bisa menjadi mesin penggerak perjuangan NU di masa yang akan datang, salah satunya cepat tanggap apabila ada masyarakat yang memerlukan bantuan". Imbuhnya. (ltf)






Sumber : Humas BAZNAS Trenggalek
Share:
Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Tanpa Lelah - Jiwa Ansor Menjaga Marwah Nahdlatul Ulama


Pengabdian adalah jalan panjang tanpa pamrih, di mana langkah kaki bukan semata-mata demi pujian, melainkan demi tegaknya nilai kebaikan dan terjaganya warisan perjuangan.


Di Gerakan Pemuda Ansor, setiap Keringat adalah Saksi, setiap Lelah adalah Amal, dan setiap Ikhtiar adalah Bukti Cinta kepada Agama, Bangsa, dan Tanah Air.


Jangan hitung apa yang telah diberikan, tapi hitunglah berapa banyak yang masih bisa diperjuangkan. Karena di medan dakwah dan pengabdian, hanya mereka yang berhati ikhlas dan berjiwa baja yang mampu bertahan.

Teruslah menyalakan Obor Semangat, sebab Ansor bukan hanya Nama, tapi Jiwa yang menanamkan Nilai 'Hubbul Wathan Minal Iman' dalam setiap Denyut Kehidupan

Terjemahkan

Sekolah Administrasi

Trenggalek, 5 Juli 2025 — Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP. Ansor) Trenggalek menggelar kegiatan Sekolah Administrasi dan Upgrad...

Selamat Datang Sahabat

Arsip Blog

Sahabat Kita