Watulimo, 23 Mei 2025 – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo sukses menggelar Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) yang bertempat di MI Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025 ini mengusung tema: “Mencetak Kader Militan di Era Digital untuk Masa Depan Nahdlatul Ulama dan Indonesia.”PKD secara resmi dibuka oleh Ketua PC GP. Ansor Trenggalek, Sahabat Gus Muh. Izuddin Zakki, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Watulimo, Ketua Tanfidziyah MWC NU Watulimo Kyai Leif Sulaiman, Jajaran Pengurus MWC NU Watulimo pimpinan Banom NU tingkat PAC, kepala desa se-Kecamatan Watulimo, ketua PAC GP. Ansor dan Kasatkoryon Banser se-Kabupaten Trenggalek, serta pengurus NU dan Banom NU se-Desa Watuagung.
Dalam laporannya, mewakili Panitia PKD sekaligus Ketua PAC GP. Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai desa di Kecamatan Watulimo, delegasi dari PAC Pogalan, PC Kediri, PC Blitar, PC Jombang, PC Malang dan disiapkan secara maksimal oleh panitia lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa kaderisasi di Ansor Watulimo bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi ajang pembentukan karakter militan yang siap menjaga agama, bangsa, dan organisasi di tengah tantangan era digital,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang teori kepemimpinan, tetapi juga pembinaan ideologis dan militansi kader.
“Insya Allah, hasil dari PKD ini akan menjadi investasi besar bagi masa depan NU dan Indonesia,” pungkas Murdiyanto.
Sementara itu, Ketua PC GP. Ansor Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya militansi kader di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital.
“PKD bukan sekadar pelatihan biasa, ini adalah kawah candradimuka bagi generasi Ansor yang siap tampil bukan hanya sebagai penjaga nilai, tapi juga pelopor perubahan. Militan bukan berarti keras, tapi tangguh, tahan uji, dan berakhlak,” tutur Gus Zakki.
Ketua MWC NU Watulimo, Kyai Leif Sulaiman, turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.“Kaderisasi adalah ruh organisasi. Tanpa kader, NU akan kehilangan arah. Dan melalui PKD, kita menanam pohon perjuangan yang akan tumbuh dan berbuah untuk umat,” ujarnya penuh semangat.
Mewakili Camat Watulimo yang berhalangan hadir, Sekcam Watulimo, bapak Hardiyanto, S.Sos. menyampaikan sambutan yang menyoroti pentingnya falsafah pelayanan publik dan kepemimpinan yang berkualitas.“Dalam menjalankan organisasi maupun pemerintahan, kita harus memegang falsafah AKIK: Aktif, Komunikatif, Inovatif, dan Koordinatif. Saya yakin kader GP. Ansor mampu menjadi teladan dan mitra strategis dalam membangun Watulimo yang religius dan maju,” ungkap Sekcam Watulimo.
Acara pembukaan berlangsung dengan penuh khidmat, ditutup dengan doa bersama, dan dilanjutkan pembekalan awal bagi peserta PKD yang akan mengikuti pelatihan intensif selama beberapa hari ke depan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat kaderisasi di tubuh GP. Ansor Watulimo yang terus hidup dan berkembang demi kejayaan Nahdlatul Ulama dan masa depan Indonesia.
Kontributor : Tim BSA Trenggalek