Rasa malas bukan sekadar ketidaksanggupan fisik, melainkan lebih kepada pertempuran mental dan spiritual. Malas adalah penyakit jiwa yang membuat seseorang menunda, meremehkan, bahkan meninggalkan kewajiban dan amanahnya. Dalam Islam, Nabi Muhammad ﷺ telah mewanti-wanti umatnya untuk berlindung dari sifat malas. Dalam sebuah doa, beliau bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan..." (HR. Bukhari no. 2893)
Ketika kita diamanahi atau memiliki tanggung jawab moral untuk menulis dan menyebarkan berita—baik kegiatan organisasi, sosial, maupun dakwah—sebenarnya kita tengah memikul bagian kecil dari tugas besar menyampaikan kebaikan. Akan tetapi, rasa malas seringkali hadir dengan berbagai alasan: tidak ada waktu, tidak ada mood, atau bahkan merasa apa yang kita tulis tidak penting.
Inilah pentingnya keistiqomahan. Istiqomah bukan berarti tidak pernah lelah atau tidak pernah malas, melainkan bagaimana kita tetap berusaha teguh meski seringkali berat. Istiqomah adalah kemampuan untuk tetap menulis dan berbagi meskipun tidak ada yang memuji, meskipun jangkauan media sosial kecil, bahkan meskipun kadang hasilnya tidak langsung terlihat.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Istiqomah adalah terus-menerus berada di jalan yang lurus, yaitu agama Islam, tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim)
Dalam konteks menulis berita di media sosial, keistiqomahan berarti terus mengabarkan kebaikan, terus mendokumentasikan kegiatan, terus menyuarakan hal-hal positif, agar nilai-nilai kebaikan tetap hidup di tengah derasnya arus informasi negatif yang mendominasi.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
Langkah Melawan Malas dan Menjaga Istiqomah dalam Menulis:
-
Niat yang Lurus: Menulis bukan untuk popularitas, tetapi untuk menyebarkan manfaat dan kebaikan.
-
Disiplin Waktu: Tetapkan waktu khusus untuk menulis meskipun singkat.
-
Evaluasi Diri: Tanyakan setiap hari, “Apa yang sudah saya sampaikan hari ini untuk kebaikan?”
-
Bersandar kepada Allah: Perbanyak doa agar diberi kekuatan dan dihindarkan dari rasa malas.
Menulis berita di media sosial mungkin terlihat sepele, namun sesungguhnya itu adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Bahkan tulisan sederhana bisa menjadi amal jariyah ketika menginspirasi orang lain. Mari kita lawan rasa malas, dan terus berjuang dalam keistiqomahan menebar manfaat melalui tulisan.
Referensi:
-
Al-Qur’an Surah Hud: 112
-
HR. Bukhari no. 2893
-
Imam Nawawi, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim
-
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Madarij As-Salikin
Kontributor : Murdiyanto - Wakil Ketua PC GP. Ansor Trenggalek
.