Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek

Selamat Datang di Blog Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek

Kamis, 24 April 2025

Cinta Sejati Tak Pernah Pergi: Kesetiaan di Tengah Ujian


Dalam kehidupan, setiap hubungan pasti menghadapi pasang surut, ujian, dan rintangan yang kadang membuat kita bertanya-tanya: siapa yang benar-benar mencintai kita? Pepatah Arab mengatakan:

"من يحبك حقا لن يتركك ولو كنت شوكا بين منظريه"

(Orang yang benar-benar mencintaimu tidak akan meninggalkanmu walau engkau menjadi duri yang melintang di depan kaca matanya).

Ungkapan ini mengajarkan kita tentang makna kesetiaan dan ketulusan dalam cinta. Cinta sejati bukanlah tentang kenyamanan semata, melainkan tentang kemauan untuk tetap bertahan dan memperjuangkan meski yang dicinta sedang berada dalam kondisi terburuk sekalipun.

Banyak orang mencintai ketika kita kuat, sehat, sukses, dan bahagia. Namun, hanya segelintir yang bertahan ketika kita sedang rapuh, penuh kekurangan, bahkan ketika kehadiran kita menjadi "duri" yang menyakitkan. Mereka yang benar-benar mencintai, akan tetap ada, bukan karena tidak melihat kekurangan kita, tetapi karena mereka melihat nilai lebih yang melebihi kekurangan tersebut.

Cinta seperti ini berakar dari ketulusan hati, bukan sekadar emosi sesaat. Dalam konteks ini, Islam juga mengajarkan bahwa Allah tidak memandang bentuk fisik atau harta seseorang, melainkan hati dan amalnya (HR. Muslim). Cinta yang didasari oleh hati yang bersih akan memancarkan kesabaran, pengertian, dan keikhlasan.

Dalam hubungan antarmanusia, baik pertemanan, keluarga, maupun pernikahan, prinsip ini layak dijadikan pedoman:
✅ Jangan menyerah hanya karena menghadapi "duri".
✅ Cintailah dengan ketulusan, bukan kepentingan.
✅ Bertahanlah jika hubungan itu layak diperjuangkan.

Orang yang pergi saat kita terjatuh, bisa jadi memang tak pernah benar-benar mencintai. Sebaliknya, orang yang tetap setia walau kita terluka, itulah yang patut kita jaga.

Referensi:

  1. Hadis Riwayat Muslim no. 2564: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.”
  2. Al-Qur’an, QS. Ar-Rum: 21: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
  3. Al-Hikam Ibn ‘Athaillah: “Jangan berharap pada cinta yang tak diuji, karena cinta sejati selalu teruji.”


Oleh : Tim Media BSA Trenggalek
Share:
Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Tanpa Lelah - Jiwa Ansor Menjaga Marwah Nahdlatul Ulama


Pengabdian adalah jalan panjang tanpa pamrih, di mana langkah kaki bukan semata-mata demi pujian, melainkan demi tegaknya nilai kebaikan dan terjaganya warisan perjuangan.


Di Gerakan Pemuda Ansor, setiap Keringat adalah Saksi, setiap Lelah adalah Amal, dan setiap Ikhtiar adalah Bukti Cinta kepada Agama, Bangsa, dan Tanah Air.


Jangan hitung apa yang telah diberikan, tapi hitunglah berapa banyak yang masih bisa diperjuangkan. Karena di medan dakwah dan pengabdian, hanya mereka yang berhati ikhlas dan berjiwa baja yang mampu bertahan.

Teruslah menyalakan Obor Semangat, sebab Ansor bukan hanya Nama, tapi Jiwa yang menanamkan Nilai 'Hubbul Wathan Minal Iman' dalam setiap Denyut Kehidupan

Terjemahkan

Sekolah Administrasi

Trenggalek, 5 Juli 2025 — Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP. Ansor) Trenggalek menggelar kegiatan Sekolah Administrasi dan Upgrad...

Selamat Datang Sahabat

Arsip Blog

Sahabat Kita