Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah dakwah Islam. Organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor sebagai salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk menyampaikan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah kepada masyarakat. Di era digital ini, media online menjadi sarana strategis yang tidak bisa diabaikan dalam menjalankan misi dakwah tersebut.
Manfaat Media Online untuk Dakwah GP Ansor
-
Menjangkau Audiens Lebih Luas dan BeragamMedia online memungkinkan dakwah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, bahkan hingga ke mancanegara. Melalui media sosial, website, podcast, hingga video dakwah, pesan-pesan kebaikan dapat diterima oleh generasi muda yang kini lebih akrab dengan dunia digital.
-
Efisiensi dan Kecepatan Penyampaian InformasiInformasi dakwah dapat disampaikan secara real-time tanpa batasan waktu dan tempat. Agenda kegiatan GP Ansor, nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta ajaran moderat Islam dapat dengan cepat diketahui publik.
-
Penguatan Citra Positif OrganisasiMedia online menjadi wadah efektif untuk menunjukkan eksistensi dan kontribusi GP Ansor dalam bidang keagamaan, sosial, dan kebangsaan. Hal ini dapat mengurangi potensi penyebaran informasi yang menyesatkan atau hoaks tentang organisasi.
-
Pemberdayaan Ekonomi dan Kaderisasi DigitalSelain berdakwah, media online dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi umat dan kaderisasi berbasis digital. Pelatihan, webinar, dan forum diskusi daring memperkuat kapasitas intelektual dan spiritual kader.
Madharat Media Online untuk Dakwah GP Ansor
-
Potensi Penyebaran Hoaks dan FitnahMedia online bersifat terbuka, sehingga berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyerang GP Ansor atau menyebarkan berita palsu yang merusak citra organisasi.
-
Perdebatan yang Tidak ProduktifMedia sosial kerap menjadi arena debat kusir yang justru menjauhkan dakwah dari esensinya. Diskusi yang seharusnya mendidik bisa berubah menjadi ajang saling serang dan menciptakan permusuhan.
-
Kecanduan Media dan Lalai dari Dakwah LangsungKetergantungan pada media online dapat membuat sebagian kader terlena, sehingga mengabaikan pentingnya dakwah bil hal (dakwah dengan perbuatan) dan dakwah langsung di tengah masyarakat.
-
Penyebaran Paham Radikal atau EkstremisJika tidak diimbangi dengan penguatan literasi digital, media online justru dapat menjadi celah masuknya paham radikal yang bertentangan dengan prinsip moderasi Islam yang dianut GP Ansor.
Penutup
Media online adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan peluang besar bagi GP Ansor untuk menyebarkan dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin secara efektif dan efisien. Di sisi lain, ia juga membawa potensi madharat jika tidak dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, diperlukan kecerdasan digital, etika komunikasi, serta penguatan literasi agama agar manfaatnya bisa dimaksimalkan dan madharatnya bisa diminimalisir.
GP Ansor harus mampu menjadi pionir dakwah digital yang cerdas, santun, dan tetap berpijak pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat.
Oleh : Gus Izuddin Zakki (Ketua PC GP. Ansor Trenggalek)