Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Trenggalek

Selamat Datang di Blog Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek

Rabu, 06 Agustus 2025

Ketua PC GP Ansor Trenggalek Beri Pembekalan Semangat Khidmad di Pembukaan Konferancab Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo


Watulimo – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki, hadir dan memberikan sambutan sekaligus pembekalan dalam pembukaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo yang digelar di Hotel Prigi - Jln. Raya Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Gus Zakki menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi, memperkuat kaderisasi, dan mengokohkan sinergi antarbanom di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Ia juga mengingatkan agar seluruh kader tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

“Konferancab ini bukan sekadar memilih ketua baru, tetapi momentum untuk mengevaluasi, memperkuat visi, dan menyusun langkah strategis ke depan. Kader Ansor harus siap menjadi garda terdepan menjaga NKRI, ulama, dan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujar Gus Zakki di hadapan peserta.


Lebih lanjut, Gus Zakki mendorong para peserta untuk menjadikan forum Konferancab sebagai ajang membangun persaudaraan dan menumbuhkan semangat khidmat.

“Jangan sampai perbedaan pilihan memecah ukhuwah. Kita semua adalah keluarga besar Ansor–Banser yang memiliki tujuan sama, yakni berkhidmat kepada agama, bangsa, dan jam’iyah. Mari kita kokohkan tekad untuk terus istiqamah di jalan perjuangan ini,” tegasnya.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat, dihadiri jajaran pengurus MWC NU Watulimo, tokoh masyarakat, pimpinan Banom NU, serta ratusan kader Ansor dan Banser. Dengan pembekalan dari Ketua PC GP Ansor Trenggalek, para peserta diharapkan semakin siap mengikuti seluruh rangkaian Konferancab hingga terpilihnya kepengurusan baru masa khidmat 2025–2028.



Kontributor : Tim BSA Trenggalek
.
Share:

Jumat, 25 Juli 2025

PAC GP Ansor Kampak Gelar Upgrading dan Ngopi Bareng, Satukan Spirit dan Gagasan untuk Kemanfaatan Umat


Kampak, Trenggalek, 25 Juli 2025 — Suasana keakraban mewarnai pelaksanaan kegiatan Upgrading yang diselenggarakan oleh Satkoryon Banser PAC GP Ansor Kampak pada Jumat malam Sabtu (25/7). Bertempat di halaman rumah Sahabat Yasiron, Desa Senden, Kecamatan Kampak, kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 53 personel Banser dari seluruh desa di wilayah Kecamatan Kampak.

Dengan mengangkat tema:
“Ngopi Bareng; Menyemai Kebersamaan untuk Mewujudkan Soliditas Organisasi dalam Gerak Satu Komando Menuju Kemaslahatan dan Kebermanfaatan Bersama,” kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi kader sekaligus penguatan visi kebanseran dalam satu napas perjuangan.


Ketua PAC GP Ansor Kampak, Muh. Zainul Fuad, hadir memberikan motivasi dan pembekalan seputar sejarah GP Ansor serta peran penting pemuda dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Ia menyampaikan bahwa Banser harus menjadi bagian dari solusi atas persoalan-persoalan umat dan bangsa.

“Kita ini pewaris semangat juang para ulama dan pejuang. Jangan biarkan tubuh organisasi ini hanya menjadi simbol. Ia harus hidup, bergerak, dan memberi manfaat,” tuturnya.

Dalam bagian lain sambutannya, ia juga menekankan pentingnya membangun kekompakan dan loyalitas dalam satu komando.

“Kita tidak butuh banyak orang, tapi kita butuh orang-orang yang siap bersama-sama, berjalan dalam satu barisan. Karena kekuatan Banser bukan pada jumlah, tapi pada soliditas dan kesetiaannya pada garis perjuangan,” ujarnya.


Kegiatan berlangsung santai namun penuh makna, dengan balutan diskusi terbuka, refleksi peran Banser, serta ngopi bareng yang mempererat kebersamaan antaranggota. Meski tanpa panggung besar, kegiatan ini memberikan ruang yang hangat dan bermakna bagi kader Banser untuk memperbarui semangat dan komitmen perjuangannya.

Para peserta mengapresiasi kegiatan ini dan berharap Upgrading serupa bisa digelar secara berkala sebagai sarana konsolidasi dan kaderisasi berkelanjutan di tubuh Banser Kecamatan Kampak.



Kontributor : Myanto.ID
Editor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:

Kamis, 24 Juli 2025

Menyongsong Konferancab Ke-XIII, PAC Ansor Watulimo Mantapkan Kesiapan Teknis


Gemaharjo, Trenggalek — 23 Juli 2025
Menjelang pelaksanaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Watulimo menggelar rapat koordinasi intensif di Mako Anwalin, yang merupakan kediaman Ketua PAC, Sahabat Murdiyanto, di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo.

Rapat yang digelar pada Rabu malam ini dihadiri oleh seluruh unsur strategis organisasi, mulai dari jajaran Pengurus Harian PAC, Ketua-Ketua Pimpinan Ranting, Kasatkorkel Banser, hingga perwakilan dari Ranting yang berhalangan hadir secara langsung.

Agenda rapat difokuskan pada pemantapan teknis dan strategi pelaksanaan Konferancab Ke-XIII yang dijadwalkan akan berlangsung pada 6–7 Agustus 2025 di Hotel Prigi & Resort, yang berlokasi di Jl. Raya Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.


Dalam arahannya, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto menekankan pentingnya kesiapan secara menyeluruh agar Konferancab berjalan maksimal, tertib, dan memberikan dampak strategis bagi kemajuan organisasi.

“Kita ingin menciptakan suasana konferensi yang nyaman, kondusif, dan terorganisir. Maka kita sepakat untuk memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia di Hotel Prigi: mulai dari aula utama, mushola, gedung pendukung, hingga seluruh kamar hotel sebanyak 21 kamar,” ujar Murdiyanto.

Langkah pemanfaatan penuh fasilitas hotel ini diambil sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjadikan Konferancab sebagai ajang konsolidasi organisasi yang berkualitas, efektif, dan bermartabat.

Suasana rapat berlangsung dinamis namun tetap cair. Setiap peserta diberikan ruang untuk menyampaikan pandangan, masukan, dan kesiapan teknis dari masing-masing ranting. Acara kemudian ditutup dengan ramah tamah dan doa bersama sebagai wujud kebersamaan dan harapan atas kelancaran Konferancab mendatang.



Kontributor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:

Selasa, 22 Juli 2025

Dakwah Humanis Ulama Nusantara, Warisan yang Harus Dijaga


Dalam perjalanan sejarah Islam di Nusantara, satu hal yang patut direnungkan adalah karakter dakwah para ulama yang lebih mengedepankan pendekatan budaya dan humaniora dibandingkan jalan pintas berupa vonis keagamaan atau fatwa yang kaku. Seperti yang disampaikan oleh Zulkarnaen Mahmud, Wakil Bendahara Umum PP GP Ansor, “Ulama di Nusantara sejak dulu tidak mudah mengeluarkan fatwa. Bahkan sejak era Wali Songo, mereka lebih memilih pendekatan yang mengedepankan pemahaman sosial dan budaya ketimbang menjatuhkan vonis atau label atas persoalan keumatan.”

Pernyataan ini bukan sekadar romantisme sejarah, melainkan cermin realitas yang telah dibuktikan oleh para wali dan kyai dalam membumikan ajaran Islam di tengah keragaman masyarakat Indonesia. Islam berkembang pesat di negeri ini bukan melalui pedang atau tekanan, tetapi melalui kearifan lokal, kesabaran, dan kecintaan terhadap umat. Wali Songo tidak langsung menolak budaya lokal, tapi mengisinya dengan nilai-nilai Islam—ini bukan kompromi aqidah, tetapi strategi dakwah.

Zulkarnaen juga menyoroti fenomena mengkhawatirkan di mana muncul tudingan sembrono, seperti menganggap ulama thariqah tidak memahami fikih. Ini adalah bentuk kegagalan memahami sejarah dan kontribusi besar tarekat dalam membentuk karakter keislaman yang moderat di Indonesia. Tarekat bukanlah aliran tanpa dasar hukum syar’i, justru banyak ulama fiqh besar yang juga merupakan mursyid thariqah. Penghinaan terhadap mereka bukan hanya bentuk pelecehan, tapi juga perusakan terhadap harmoni keislaman Indonesia.

Fenomena dakwah berbasis vonis seperti mengharamkan atau menyesatkan kelompok lain semakin menguat di era digital. Dakwah disederhanakan menjadi konten-konten provokatif yang mengejar viralitas alih-alih mendalamkan makna. Padahal, seperti dikatakan Zulkarnaen, “Islam di Indonesia besar bukan karena kanalisasi fatwa, tetapi karena pendekatan yang tidak melulu vonis haram dan sesat.”

Kita harus sadar bahwa kekuatan Islam Nusantara justru terletak pada pendekatannya yang inklusif, adaptif, dan kontekstual. Islam yang dibawa oleh para ulama kita adalah Islam yang merangkul, bukan memukul. Islam yang mengajak, bukan mengejek. Islam yang membimbing, bukan menghakimi.

Karena itu, warisan dakwah humanis ala Wali Songo dan para ulama Nusantara harus dijaga. Generasi muda harus belajar bahwa keberhasilan dakwah bukan pada seberapa banyak vonis dijatuhkan, tetapi seberapa besar umat tercerahkan dan terayomi. Jangan biarkan semangat dakwah warisan para kyai tergerus oleh semangat penghakiman yang dangkal dan sempit.



Penulis : Zulkarnaen Mahmud (Wakil Bendahara Umum PP GP. Ansor)
Editor : Tim Media BSA Trenggalek
Share:

Sabtu, 19 Juli 2025

Mengenang Keteladanan KH. Muhammad Yunus: Ulama Istiqamah dari Jajar Trenggalek


Dalam sejarah pesantren dan dunia pendidikan Islam di Trenggalek, nama K.H. Muhammad Yunus atau yang akrab disebut Mbah Unus merupakan sosok yang tidak bisa dilupakan. Beliau adalah seorang ulama yang lahir di Dusun Ngelo, Desa Sukorame, Gandusari, Trenggalek pada tahun 1929 dan menjadi teladan dalam keistiqamahan, kesabaran, serta ketulusan dalam membina santri dan mengembangkan lembaga pendidikan Islam di daerahnya.

Jejak Keilmuan dan Pengabdian

Lebih dari 20 tahun K.H. Yunus menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, sebuah pesantren besar yang telah banyak mencetak ulama terkemuka di Indonesia. Sepulang dari Lirboyo, beliau tidak langsung kembali ke kehidupan biasa, melainkan atas dorongan para sesepuh, beliau diminta mendirikan madrasah diniyah di daerahnya. Madrasah tersebut berkembang pesat hingga menampung ratusan santri dari berbagai wilayah sekitar.

Pada tahun 1961, K.H. Yunus diambil menantu oleh Gus Qomaruddin, putra dari Kyai Badruddin Jajar, dan dinikahkan dengan Nyai Hj. Hilaliyah, adik dari Gus Qomar. Sejak saat itu, KH. Yunus pun menetap dan mengabdi di Pondok Pesantren Darussalam Jajar, Desa Sumbergayam, Kecamatan Durenan, Trenggalek.

Gaya Mengajar yang Unik dan Mendalam

Salah satu murid beliau, K.H. Sulaiman Zuhdi Ahmad dari Ngelo, Gandusari, mengenang bagaimana KH. Yunus mengajar dengan metode khas Lirboyo: taqrir dan murod. Beliau tidak sekadar membaca kitab, melainkan juga memberikan pemahaman makna (taqrir) dan maksud (murod) secara mendalam, hingga santri paham secara harfiah dan maknawiyah. Bahkan bagi santri yang kesulitan Bahasa Indonesia, seperti halnya KH. Qornen dari Kedunglurah, beliau tetap sabar membimbing agar mereka bisa menangkap isi pelajaran.

Beliau dikenal istiqamah mengajar di serambi Masjid Jajar. Uniknya, suara beliau terdengar jelas hingga ke santri yang berada di bagian paling pinggir serambi atau yang terhalang dinding sekalipun, padahal beliau tidak berbicara keras. Fenomena ini menjadi salah satu bentuk karamah dan kekhususan yang banyak disaksikan para santrinya.

Kesabaran dan Keteladanan

Kesabaran K.H. Yunus tampak jelas dalam mendidik para santri. Ketika K.H. Zuhdi muda kesulitan menghafal bait-bait Alfiyah Ibnu Malik, beliau tetap diberi kesempatan setoran meski harus menulis hafalan di belakang papan tulis agar bisa membacanya. Alih-alih dimarahi, K.H. Yunus justru menanggapi dengan sabar dan doa.

Dalam kehidupan sehari-hari, KH. Yunus dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana dan tidak banyak bepergian. Fokus utama beliau adalah membina santri dan menghidupkan madrasah. Namun sekitar awal 1970-an, beliau juga aktif ke sawah untuk merawat tanaman padinya sendiri — sebuah cermin dari kemandirian dan kesungguhan hidup beliau.

Warisan Keteladanan

K.H. Muhammad Yunus bukan hanya sosok guru, tetapi juga pengayom dan pembina yang membentuk karakter dan keilmuan para santrinya. Dari tangan beliau lahir para ulama dan kyai muda yang kini turut melanjutkan perjuangan dakwah dan pendidikan Islam di berbagai pelosok. Keistiqamahan, kesederhanaan, kedalaman ilmu, serta kesabaran beliau menjadi warisan paling berharga bagi umat.

Dalam kenangan para murid dan masyarakat, Mbah Unus adalah teladan ulama sejati. Hidupnya diabdikan untuk ilmu, untuk santri, dan untuk perjuangan menegakkan kalimat Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan maghfirah kepada beliau, serta menjadikan perjuangannya sebagai amal jariyah yang terus mengalir hingga hari kiamat. Aamiin.


Kontributor : Madkhan Jazuli 
Editor : Murdiyanto - BSA Trenggalek
.
Share:

Kamis, 17 Juli 2025

Rutinan Rijalul Ansor Trenggalek di Pendopo Pemkab: Merawat Spirit Dzikir, Menguatkan Militansi Kader


Trenggalek, 17 Juli 2025Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Trenggalek kembali menggelar rutinan malam Jum’at Legi di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini menjadi bagian dari tradisi spiritual yang terus dijaga untuk membangun kekuatan ruhani serta militansi kader muda Nahdlatul Ulama.

Rutinan yang dilaksanakan setiap malam Jum’at Legi ini diawali dengan lantunan sholawat Nabi yang menggema di pendopo, menciptakan suasana syahdu dan khidmat. Acara kemudian dibuka secara resmi dengan pembacaan hadlarah fatihah oleh Ketua MDSRA PC GP. Ansor Trenggalek, Gus Muhammad Nasir, sebagai bentuk tabarukan dan doa bersama.

Dalam sambutannya, Gus Muh. Nasir menyampaikan bahwa dzikir dan sholawat bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan energi spiritual yang mengikat batin para kader agar senantiasa istiqamah dalam pengabdian.
“Dzikir ini adalah cara kita merawat ruh perjuangan. Kalau jasmani kita diberi makan, maka ruhani kita harus dipenuhi dengan sholawat dan dzikir. Inilah cara Ansor menjaga energi spiritualnya,” ungkap Gus Nasir.

Setelah hadlarah fatihah dan amalan/auradan, acara dilanjutkan dengan kajian singkat yang disampaikan oleh Sahabat Prayitno, salah satu pengurus MDSRA PC GP. Ansor Trenggalek. Dalam kajiannya, ia membahas beberapa amalan khusus yang menjadi bagian dari karakter spiritual kader Rijalul Ansor.
“Amalan kader Rijalul Ansor tidak hanya pada kegiatan dzikir dan sholawat. Namun juga pada kebiasaan membaca wirid, menjaga shalat berjamaah, dan membiasakan istighfar serta sholawat di setiap kondisi. Inilah kekuatan kita,” ujar sahabat Prayitno dalam kajiannya.

Di konfirmasi ditempat terpisah, Ketua PC GP. Ansor Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki, turut memberikan sambutan apresiasi atas istiqamahnya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan MDSRA bukan hanya menjadi kekuatan spiritual, tetapi juga menjadi media pembentukan karakter kader.
“Saya mengapresiasi sahabat-sahabat Rijalul Ansor yang terus istiqamah menjaga tradisi. Tradisi ini adalah jati diri kita. Bila ingin kuat dalam pergerakan, maka kuatkan dulu fondasi ruhani. Jangan pernah lelah mencintai sholawat, karena di situlah berkah perjuangan akan terus mengalir,” terang Gus Zakki.

Rutinan ini ditutup dengan doa dan lantunan shalawat dengan harapan agar seluruh kader tetap dalam lindungan Allah SWT serta diberikan kekuatan dalam mengemban tugas pengabdian, baik di masyarakat maupun di tubuh organisasi. Kegiatan ini juga menjadi momentum silaturahim antar kader se-Kabupaten Trenggalek dan memperkuat tali persaudaraan dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.



Kontributor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:

Khidmat dan Penuh Semangat: PAC GP Ansor Watulimo Gelar Lailatul Ijtima’ Rijalul Ansor di Desa Ngembel


Ngembel, Watulimo – Semangat pengabdian dan spiritualitas kader Gerakan Pemuda Ansor kembali terpancar dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ yang digelar oleh Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC GP Ansor Watulimo pada Rabu malam, 16 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di kediaman sahabat Kusyadi, Wakil Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Ngembel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Acara dihadiri oleh Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto, bersama jajaran Pengurus Harian PAC, pengurus MDS Rijalul Ansor, Satkoryon Banser, Denwatser, Pimpinan Ranting, Kasatkorkel Banser, dan seluruh kader GP Ansor Desa Ngembel. Suasana kebersamaan dan kekhusyukan terasa sejak awal hingga akhir acara.


Dalam sambutan pembuka, Murdiyanto menekankan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga sarana penyucian jiwa serta peneguhan komitmen kader dalam menjalankan amanah organisasi.

Ansor tidak hanya hadir di medan sosial dan kebangsaan, tetapi juga hadir dalam ruang-ruang spiritual seperti ini. Dzikir dan sholawat adalah ruh gerakan kita,” ujar beliau.

Ia juga menyampaikan bahwa kekuatan gerakan Ansor terletak pada keseimbangan antara militansi dan spiritualitas.

Dengan dzikir, kita menyambung sanad rohani kepada para masyayikh dan pendiri jam’iyyah. Dengan sholawat, kita menyalakan cinta kepada Nabi sebagai kekuatan perjuangan,” tambahnya.


Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan amalan kolektif: Istighotsah, pembacaan Hizib Nawawi, Hizib Nashar, Aurad Mbah Hasyim Asy’ari, dan ditutup dengan pembacaan Mahalul Qiyam yang dipimpin secara berjamaah.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ladang ibadah, tetapi juga ruang konsolidasi kader. Usai rangkaian dzikir dan sholawat, acara dilanjutkan dengan diskusi ringan seputar peran strategis kader di tingkat desa, serta ramah tamah yang mempererat solidaritas antaranggota.

Majelis ini harus terus hidup di seluruh ranting. Di sinilah tempat kita menyusun niat, menguatkan tekad, dan melestarikan nilai-nilai perjuangan para pendiri Nahdlatul Ulama,” tutur Murdiyanto sebelum mengakhiri sambutannya.


Dengan suasana hangat dan penuh hikmah, Lailatul Ijtima’ malam itu menjadi cermin dari gerakan Ansor yang tidak hanya bergerak dengan otot, tetapi juga dengan hati yang terpaut kepada Allah dan Rasul-Nya.



Kontributor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:

Rabu, 16 Juli 2025

Efektivitas Organisasi Melalui Perencanaan SMART: Urgensi Program Kerja, Eksekusi, dan Evaluasi


Dalam dunia organisasi, baik skala kecil maupun besar, keberhasilan tidak terjadi secara kebetulan. Ia merupakan hasil dari perencanaan yang matang, pelaksanaan yang disiplin, serta evaluasi yang konsisten. Di sinilah pentingnya Program Kerja, Eksekusi, dan Evaluasi sebagai siklus dinamis yang memastikan organisasi tetap pada jalurnya. Untuk meningkatkan efektivitas proses tersebut, penerapan prinsip SMARTSpecific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time-bound — menjadi sangat relevan dan strategis.

1. Program Kerja: Fondasi Langkah Nyata

Sebuah organisasi tanpa program kerja ibarat kapal tanpa kompas. Program kerja menjadi peta jalan yang menjabarkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, serta kapan dan siapa yang bertanggung jawab. Di sinilah prinsip Specific dan Measurable bekerja. Tujuan yang terlalu umum seperti “meningkatkan kinerja” tidak akan membawa arah yang jelas. Namun, jika dituliskan menjadi “meningkatkan produktivitas kerja sebesar 20% dalam 6 bulan dengan pelatihan dan pendampingan” — barulah tujuan itu menjadi SMART.

2. Eksekusi: Menjadikan Rencana Menjadi Aksi

Program kerja yang brilian tidak akan berarti tanpa eksekusi yang konsisten. Di tahap ini, prinsip Achievable dan Realistic sangat penting. Organisasi harus memastikan bahwa tujuan yang dirancang memang dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang ada — baik berupa SDM, waktu, anggaran, maupun dukungan internal. Target yang terlalu ambisius dan tidak realistis justru akan menimbulkan demotivasi dan kegagalan kolektif.

3. Evaluasi: Kunci Perbaikan dan Pertumbuhan

Evaluasi merupakan cermin dari akuntabilitas. Program yang telah dijalankan perlu dianalisis sejauh mana keberhasilannya, apakah sesuai target, apa hambatannya, dan bagaimana solusinya. Di sini, prinsip Measurable dan Time-bound kembali berperan. Evaluasi yang dilakukan secara periodik dan berdasarkan indikator yang terukur memungkinkan organisasi untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan strategi, dan memperbaiki program ke depan.


Mengapa Prinsip SMART Membuat Organisasi Lebih Efektif?

SMART adalah kerangka berpikir yang memaksa organisasi untuk berpikir jernih, menghindari ilusi keberhasilan semu, dan fokus pada hasil yang nyata. Dengan prinsip ini, setiap program kerja menjadi lebih terarah, terukur, dan memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Tujuan tidak hanya menjadi cita-cita, tetapi menjadi komitmen bersama yang bisa dicapai secara bertahap.


Penutup: Organisasi Hebat Bukan yang Tanpa Masalah, Tapi yang Punya Sistem

Organisasi yang berhasil bukanlah yang bebas dari tantangan, tetapi yang mampu mengelola setiap prosesnya dengan sistem yang baik — mulai dari perencanaan program, pelaksanaan yang disiplin, hingga evaluasi yang objektif. Dengan mengintegrasikan prinsip SMART dalam setiap tahapan tersebut, organisasi akan memiliki kekuatan struktural dan budaya kerja yang solid untuk terus bertumbuh dan berkontribusi secara nyata.


Referensi:

  • Doran, G. T. (1981). “There’s a S.M.A.R.T. way to write management’s goals and objectives.” Management Review, 70(11), 35–36.

  • Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). “Building a practically useful theory of goal setting and task motivation.” American Psychologist, 57(9), 705–717.

  • Robbins, S. P., & Coulter, M. (2020). Management (15th ed.). Pearson Education.



Penulis : Murdiyanto (Wk. Ketua PC GP. Ansor Trenggalek)
Editor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:

Senin, 14 Juli 2025

Raker GP Ansor Karanggandu, Langkah Awal Menyusun Gerakan Strategis di Tingkat Ranting

Watulimo, 13 Juli 2025 — Dalam rangka memperkuat peran organisasi di tingkat desa, Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Karanggandu mengadakan Rapat Kerja (Raker) pada Ahad malam, 13 Juli 2025. Kegiatan ini dimulai pukul 19.30 WIB dan bertempat di Base Camp Ansor/Banser Ranting Karanggandu RT 10 RW 03 Dusun Gading, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Rapat kerja dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus PR GP Ansor Karanggandu dan dipandu langsung oleh Ketua Pimpinan Ranting, sahabat Muh. Ali Ashari Makmun. Dalam forum tersebut, para pengurus aktif membahas berbagai agenda penting yang akan menjadi pijakan gerakan Ansor ke depan.

Beberapa poin utama yang dibahas meliputi penyusunan program kerja tahunan, evaluasi kegiatan sebelumnya, dan penguatan pola kaderisasi agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain itu, forum ini juga menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat sinergi internal organisasi serta kolaborasi eksternal dengan lembaga lain di lingkungan NU.

Dalam arahannya, sahabat Muh. Ali Ashari Makmun menyampaikan bahwa rapat kerja ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya strategis untuk merancang masa depan organisasi yang lebih progresif.

“Kita ingin memastikan bahwa GP Ansor di tingkat ranting memiliki arah gerak yang jelas dan terukur. Jangan hanya bergerak karena kebiasaan, tapi karena visi perjuangan dan panggilan pengabdian,” ungkapnya dengan semangat.

Suasana rapat berlangsung serius namun penuh kehangatan. Para peserta memberikan masukan dan gagasan inovatif untuk menghidupkan berbagai kegiatan keumatan, sosial, serta pendidikan kader secara berkelanjutan.

Dengan adanya Raker ini, GP Ansor Karanggandu menegaskan komitmennya untuk terus berkiprah aktif di tengah masyarakat sebagai organisasi kepemudaan yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, cinta tanah air, dan semangat kebersamaan.

Langkah awal ini diharapkan menjadi pemantik semangat kader untuk terus bergerak dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

_____

Kontributor : Tim Media BSA Trenggalek
.
Share:
Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Tanpa Lelah - Jiwa Ansor Menjaga Marwah Nahdlatul Ulama


Pengabdian adalah jalan panjang tanpa pamrih, di mana langkah kaki bukan semata-mata demi pujian, melainkan demi tegaknya nilai kebaikan dan terjaganya warisan perjuangan.


Di Gerakan Pemuda Ansor, setiap Keringat adalah Saksi, setiap Lelah adalah Amal, dan setiap Ikhtiar adalah Bukti Cinta kepada Agama, Bangsa, dan Tanah Air.


Jangan hitung apa yang telah diberikan, tapi hitunglah berapa banyak yang masih bisa diperjuangkan. Karena di medan dakwah dan pengabdian, hanya mereka yang berhati ikhlas dan berjiwa baja yang mampu bertahan.

Teruslah menyalakan Obor Semangat, sebab Ansor bukan hanya Nama, tapi Jiwa yang menanamkan Nilai 'Hubbul Wathan Minal Iman' dalam setiap Denyut Kehidupan

Terjemahkan

Sekolah Administrasi

Trenggalek, 5 Juli 2025 — Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP. Ansor) Trenggalek menggelar kegiatan Sekolah Administrasi dan Upgrad...

Selamat Datang Sahabat

Arsip Blog

Sahabat Kita